EmitenNews.com - Saham emiten grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), ditutup melemah pada akhir perdagangan sesi I siang hari ini, Rabu (5/6/2024). Saham BUMI turun 1 poin atau 1,20% menjadi Rp82 per saham. 

Dalam kurun waktu seminggu, saham BUMI tercatat anjlok 8,89% dan dalam sebulan tercatat terpuruk 16,33%.

Penurunan saham BUMI ini terjadi setelah pengumuman resmi dari perseroan pada Selasa (4/6/2024) mengenai penundaan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait rencana kuasi reorganisasi. Perseroan sebelumnya berencana menggelar RUPSLB bersamaan dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 28 Juni 2024.

"Kami sampaikan bahwa RUPSLB yang rencananya akan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 28 Juni 2024 tersebut dibatalkan,” kata manajemen BUMI dalam keterangan resminya, Selasa (4/6/2024). 

Sementara itu, untuk menghindari keraguan, agenda RUPST akan tetap dilaksanakan sesuai yang telah dijadwalkan, yakni pada 28 Juni mendatang.

Sebagai informasi, langkah kuasi reorganisasi ditempuh perseroan demi memperbaiki posisi keuangan dan menghapus akumulasi rugi (defisit) tahun-tahun sebelumnya. Per akhir 2023, BUMI mencatatkan laba ditahan negatif sebesar USD2,35 miliar. 

Oleh karena itu, perseroan berupaya mengimbangi laba ditahan negatif tersebut dengan premi saham sebesar lebih dari USD3 miliar yang tercatat dalam bukunya.

Rencana ini juga dilakukan untuk memberikan gambaran yang sesungguhnya atas posisi keuangan BUMI, serta perseroan memiliki keyakinan kuat untuk mempertahankan status kelangsungan usahanya dan terus berkembang dengan baik di masa mendatang.