EmitenNews.com - Saham perdana Venteny Fortuna International (VTNY) di lintasan pasar modal berjalan kurang mulus. Mengorbit di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), kedatangan Venteny kurang mendapat sambutan hangat pelaku pasar. Efeknya, saham emiten ke-59 sepanjang 2022 itu bergerak fluktuatif. 


Awalnya, saham perdana Venteny sempat menguat 4 poin atau 1,11 persen ke level Rp364 per helai. Saham Venteny selanjutnya merosot, dan kembali ke harga IPO yaitu Rp360 per lembar. Saham Venteny bergerak pada rentang Rp350-450 per eksemplar di awal perdagangan. 


Pada pukul 09.30 WIB, saham Venteny most 2 poin alias 0,6 persen menjadi Rp358 per lembar. Sempat menyentuh level tertinggi Rp450, terendah Rp342, dan rata-rata di posisi Rp360. Saham Venteny ditransaksi sebanyak 1 juta lot senilai Rp37,02 miliar dengan nilai kapitalisasi pasar Rp2,24 triliun.


Venteny menggelar penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) dengan melepas maksimal 939.779.100 saham. Itu setara 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp5 per helai. Dengan banderol harga IPO Rp360 per lembar, Venteny meruap dana Rp338,32 miliar.


Penawaran saham Venteny mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 12,58 kali dari pooling (penjatahan terpusat) berdasarkan data dari sistem E-IPO. Investor yang membeli saham Venteny tersebar dari 34 provinsi di Indonesia, dan 6 negara. Sementara, jumlah pemesan saham Venteny mencapai 18.847 pemesan.


Venteny memiliki operasional di Filipina sejak 2015, Singapura sejak 2016, dan Indonesia sejak 2019. Venteny memilih Indonesia sebagai pijakan untuk melakukan aksi korporasi IPO. (*)