Kurangi Kepemilikan, Steffen Kini Kuasai 2,29 Saham Surya Fajar (SFAN)

Ilustrasi PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN). dok. Sfcapital.
EmitenNews.com - Steffen salah satu pemegang saham PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN) telah mengurangi kepemilikan sahamnya pada tanggal 20, 23 dan 24 Desember 2024. Setelah transaksi itu, Steffen kini menguasai 2,29 persen saham SFAN.
Direktur Utama SFAN, Ivo Rustandi dalam keterangan tertulisnya Selasa (24/12/2024) menyampaikan bahwa Steffen telah menjual saham SFAN sebanyak 24.774.000 lembar saham di harga Rp1.820 per saham.
"Tujuan dari transaksi ini adalah untuk Diversifikasi Portofolio dengan kepemilikan saham langsung," tutur Ivo Rustandi.
Dengan transaksi tersebut kepemilikan saham Steffen berkurang menjadi 35,2 juta lembar saham atau setara dengan 2,29 persen.
Bandingkan dengan sebelumnya sebanyak 60 juta lembar saham atau setara dengan 4,41%.
Sementara itu, anak usahaa PT. Surya Fajar Capital Tbk. (SFAN), yaitu PT Digitalisasi Perangkat Indonesia (DPI) meningkatkan modal melalui Penambahan kepemilikan saham ke PT Mareco Prima Mandiri (MPM).
Corporate Secretary SFAN, Marianto dalam keterangan tertulisnya Kamis (7/11/2024) menuturkan bahwa DPI melakukan penambahan penyertaan modal sebesar Rp4.000.000.000 kepada MPM sehingga menjadi sebesar 99,24%.
DPI adalah anak usaha SFAN dengan kepemilikan saham sebesar 51,95% sehingga merupakan Transaksi Afiliasi sesuai regulasi OJK dalam POJK No. 42/POJK.04/2020.
Namun Transaksi ini bukan merupakan Transaksi Material sesuai POJK Nomor 17/POJK.04/2020 karena nilai transaksi lebih kecil dari 20% dari ekuitas Perseroan.
Transaksi ini tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha SFAN. Anak usaha PT. PT Surya Fajar Capital Tbk. (SFAN) yaitu PT Digitalisasi Perangkat Indonesia (DPI) meningkatkan modal melalui Penambahan kepemilikan saham ke PT Mareco Prima Mandiri (MPM). ***
Related News

Emiten Tommy Soeharto (HUMI) Catat Pendapatan USD127,6 Juta di 2024

FORE Patok IPO Rp188 per Saham, Dari Rugi Mendadak Laba, Minat?

Belum Setahun, Bos Emiten Grup Lippo (LPCK) Mundur, Ada Apa?

Hasnur (HAIS) Bagikan Dividen Rp40,3M Meski Laba 2024 Anjlok

TUGU Bikin Kejutan, Analis Kasih Rekomendasi Begini

ALDO Mulai Buyback Saham Rp10M, Ini Alasannya