EmitenNews.com - PT Berkah Beton Sadaya Tbk (BEBS) mencatatkan kenaikan laba bersih pada tahun 2021 dan konsisten membukukan kenaikan laba triple digit Year on Year (YoY). Pada laporan keuangan audit 31 Desember 2021, BEBS mencatatkan laba bersih sebesar Rp 89,4 miliar atau naik 430% dibanding 31 Desember 2020.

 

BEBS mencatatkan pendapatan sebesar Rp 459,4 miliar atau naik 315% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 110,6 miliar. Adapun pendapatan Perseroan terdiri dari penjualan material dan ready mix.

 

BEBS juga mencatatkan adanya kenaikan beban pokok penjualan di tahun 2021 menjadi Rp232,3 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Laba kotor naik menjadi Rp150,7 miliar dari sebelumnya Rp 34,4 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp8,5 miliar dari sebelumnya Rp 5,9 miliar. Sementara itu, beban keuangan turun menjadi Rp 1,1

miliar dari sebelumnya Rp 2,1 miliar.

 

BEBS juga mencatatkan laba sebelum pajak yang mengalami peningkatan. Laba sebelum pajak BEBS meningkat dari Rp26,4 miliar di Desember 2020 menjadi Rp 141,1 miliar di Desember 2021. BEBS mencatatkan total aset naik menjadi Rp 728 miliar dibanding tahun 2020 sebesar Rp 406 miliar, Ungkap Hasan Muldhani Direktur Utama BEBS dalam keterangan resmi hari ini Jumat (28/1)

 

Hasan mengharapkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan di tahun 2022, mengingat awal bulan Januari 2022 BEBS melakukan akuisisi Perusahaan kontraktor yang otomatis material seperti batu dan pasir serta produk turunan seperti beton dan precast yang dimiliki Perusahaan akan terpakai oleh kontraktor sendiri. Target pendapatan divisi kontraktor BEBS sendiri adalah minimal Rp 1 triliun di tahun 2022. “Kami optimistis dapat mencapainya di tahun ini.

 

MoU projek perumahan senilai 1,3 triliun di pertengahan Januari akan berkembang ke proyek komersial sehingga nilai proyeknya bertambah. Itu belum menghitung potensi proyek lain," tuntas Hasan.

 

Upaya pemerintah dalam membangkitkan kembali ekonomi Indonesia salah satunya adalah menjalankan kembali proyek-proyek infrastruktur di tahun 2022. Tentunya ini menjadi angin segar bagi perusahaan kontraktor dan industri pendukung infrastruktur. “Hal ini akan menyebabkan dimulainya proyek baru maupun lama untuk kemajuan infrastruktur yang lebih baik dan akan mengakibatkan permintaan yang tinggi untuk sektor konstruksi dan material terkait,” ujar Hasan.

 

Hasan juga mengatakan, dengan keuntungan dan pertumbuhan cadangan kas yang signifikan, BEBS siap untuk melakukan ekspansi dan menjaga pertumbuhan triple digit untuk tahun-tahun berikutnya