EmitenNews.com - PT Sariguna Primatirta Tbk. (CLEO) mencatatkan laba bersih signifikan. Pada kuartal I 2024, emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) ini, membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp115,3 miliar. Itu berarti meningkat 92,5% dibandingkan laba konsolidasian periode yang sama 2023 yang hanya Rp59,9 miliar. Tahun 2024 ini CLEO kembali membuat rencana ekspansi agresif dengan dana investasi Rp450 miliar.

Dalam keterangannya yang dikutip Kamis (2/5/2024). CEO CLEO, Melisa Patricia mengungkapkan, peningkatan perolehan laba tersebut dapat diraih antara lain berkat perolehan penjualan konsolidasian CLEO pada Q1-2024 mencapai Rp626,5 miliar. 

Perolehan penjualan ini meningkat 38% dari kuartal yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 455,4 miliar. Pertumbuhan penjualan yang signifikan tersebut didukung oleh lebih dari 31 pabrik air minum milik Perseroan, yang menjadikan CLEO sebagai produsen AMDK dengan pabrik terbanyak di Indonesia.

"Pencapaian ini sudah sesuai arah kinerja yang kami harapkan. Perusahaan selalu menargetkan pertumbuhan double digit setiap tahun baik untuk penjualan maupun laba bersih. Tahun 2024 ini CLEO kembali membuat rencana ekspansi agresif dalam mengembangkan pabrik dan titik distribusi," kata Melisa Patricia.

Dengan menjadikan perluasan pabrik baru dan jaringan distribusi sebagai strategi utama, CLEO bermaksud semakin mendekatkan diri kepada pelanggan sekaligus mengurangi biaya transportasi. Dalam hal ini, ekspansi diutamakan pada wilayah di luar Jawa dan Bali yang belum terjamah oleh layanan pemasaran CLEO.

Terkait strategi ekspansi tersebut, Perseroan telah menyiapkan dana investasi sebesar Rp450 miliar, yang akan digunakan untuk penambahan pabrik baru di Palu, Pontianak dan Pekanbaru. Lainnya, pengembangan pabrik eksisting, penambahan mesin untuk meningkatkan kapasitas produksi dan otomasi, hingga perluasan jaringan distribusi.

Untuk mendukung strategi perluasan jaringan distribusi, CLEO telah melakukan integrasi vertikal atas supply chain bisnis distribusi yang selama ini dijalankan PT Sentralsari Primasentosa (PT SPS). Melalui integrasi vertikal tersebut, diharapkan tim distribusi akan semakin solid, efektif dan efisien dalam bekerja.

Keunggulan CLEO terletak pada kemampuannya mencapai pertumbuhan penjualan dan laba bersih konsolidasian double digit yang konsisten terhitung sejak mulai IPO. CAGR penjualan CLEO dari tahun 2017 hingga 2023 tercatat sebesar 20,3%, dan CAGR laba bersih pada periode yang sama tercatat sebesar 36,7%. 

Pencapaian ini menunjukkan bahwa kenaikan penjualan saat ini bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari strategi yang terencana dengan baik dan eksekusi yang kuat serta tim manajemen dan sumber daya manusia yang profesional dan berpengalaman. CLEO telah berhasil memanfaatkan infrastruktur produksi dan distribusi yang terintegrasi. ***