EmitenNews.com- PT Gudang Garam Tbk (GGRM) hingga akhir 2020 mencatat penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 29,71 persen  menjadi sebesar Rp7,64 triliun dibanding perolehan laba tahun sebelumnya yang mencapai sebesar Rp10,88 triliun. Sementara laba per saham dasan dan dilusian GGRM juga ikut turun dari senilai Rp5,655 menjadi senilai Rp3,975.


Berdasarkan laporan keuangan GGRM yang disampaikan ke BEI Rabu (31/3/2021) disebutkan meski pendapatan GGRM tumbuh 3,57 persen menjadi Rp114,47 triliun di sepanjang tahun 2020, dibanding realisasi pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp110,52 triliun. 


Namun tingginya beban pokok penjualan naik 10,65 persen menjadi sebesar Rp97,08 triliun dari Rp87,74 triliun, menggerus laba bruto perusahaan sebesar 23,67 persen pada tahun 2020, menjadi sebesar Rp17,38 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp22,78 triliun.


Selain itu, turunnya pendapatan lainnya GGRM pada periode Januari-Desember 2020, menjadi sebesar Rp281,55 miliar dari sebelumnya mampu mencatat pendapatan lainnya sebesar Rp327,43 miliar.


Meski beban usaha serta beban lainnya berhasil ditekan menjadi masing masing sebesar Rp7,58 triliun dan Rp3,75 miliar. GGRM juga mencatat rugi kurs bersih sebesa Rp38,72 miliar pada tahun 2020, padahal di tahun sebelumnya rugi kurs bersih perusahaan hanya sebesar Rp20,17 miliar. Sedangkan beban bunga turun menjadi Rp382,72 miliar, 


Sementara, total aset GGRM menjadi turun 0,57 persen sebesar Rp78,19 triliun pada tahun 2020, lebih rendah dibanding total aset GGRM pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp78,64 triliun. Sementara kas dan setara kas akhir tahun tercatat sebesar Rp4,76 triliun atau tumbuh 37,89 persen dari sebelumnya Rp3,45 triliun.