EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir pekan lalu menguat 0,34 persen menjadi 7.088. Rebound pada perdagangan Jumat, 10 Januari 2025 itu, membuka peluang pembentukan golden cross pada Stochastic RSI.

So, sepanjang perdagangan Senin, 13 Januari 2025, IHSG berpeluang menguji level resistance 7.130-7.150. Sentimen positif dari penguatan nilai tukar Rupiah sebesar 0,083 persen ke posisi Rp16.180 per dolar Amerika Serikat (USD), dan berpotensi menguat lebih lanjut. 

Itu dipengaruhi keputusan People's Bank of China (PBOC) untuk menghentikan sementara pembelian treasury bond. Tindakan itu, dinilai sebagai upaya untuk mendorong penguatan nilai tukar Yuan terhadap USD. Nah, dari dalam negeri, penjualan ritel tumbuh 0,9 persen yoy edisi Desember 2025, lebih rendah dari posisi November 2024 di level 1,5 persen yoy.

Namun, penjualan kendaraan relative membaik posisi Desember 2024. Penjualan motor turun 5,5 persen yoy di Desember 2024, lebih baik dari edisi November 2024 dengan penurunan 10,30 persen yoy. Sementara penjualan mobil turun 6,4 persen yoy di Desember 2024, lebih baik dari November 2024 dengan penurunan 11,9 persen yoy. 

Sejumlah data itu, memperkuat ekspektasi pasar kalau aktivitas ekonomi Desember 2024 jauh lebih baik dari perkiraan, dan diyakini meningkat pada kuartal pertama 2025. Phintraco Sekuritas menyarankan investor untuk menjala sektor energi, seperti ADMR, BUMI, PTBA, dan ENRG. Saham lain dapat diperhatikan ANTM, dan TOWR. (*)