Larang Sektor Keuangan Fasilitasi Transaksi Kripto, Simak Penjelasan Bos OJK Berikut

EmitenNews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melarang sektor keuangan memfasilitasi transaksi aset kripto. Meski itu, hanya sebatas aset komoditas. Pelarangan fasilitasi transaksi kripto karena tidak ada underlining.
”Sektor keuangan tidak boleh memfasilitasi transaksi aset kripto. Jadi, ini peringatan. Kalau nanti ada yang kehilangan kripto, tentu salah sendiri,” tutur Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso.
OJK sebut Wimboh, dengan Bank Indonesia (BI) sudah menetapkan, dan melarang sektor keuangan memfasilitasi transaksi aset kripto. Selain transaksi kripto, OJK juga akan mengawasi transaksi Non-Fungible Token (NFT). Wimboh menyoroti, dan mengimbau masyarakat tidak tergiur investasi bodong.
Sebelumnya, pernyataan OJK tersebut sempat menimbulkan polemik. Pasalnya, kripto telah dirancang sebagai komoditas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) di bawah Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Selain itu, Bappebti juga telah merancang regulasi mengenai perdagangan, dan pedagang kripto secara resmi. Artinya, selama transaksi dilakukan pedagang kripto terdaftar, dan diawasi Bappebti, skema perdagangan kripto layaknya komoditas atau produk derivatif lain. (*)
Related News

Hari ini Harga BBM Jenis Pertamax Naik Jadi Rp12.500 per Liter

Harga Emas Antam Hari ini Bergerak Naik Rp16.000 per Gram

Patenkan Harga Rp190 per Lembar, Ini Jadwal IPO CDIA

Negosiasi Dagang dengan Trump, Indonesia Serahkan Tawaran Kedua

Manjakan Investor, Pemerintah Percepat Proses Perizinan Berusaha

Ketegangan di Timur Tengah Mereda, Rupiah Diprediksi Lanjut Menguat