EmitenNews.com - Lewis Hamilton keluar sebagai pemenang pada Grand Prix Arab Saudi 2021, yang berlangsung di Jeddah Corniche Circuit. Tabrakan mobil antara dua pesaing gelar F1, Lewis Hamilton dan Max Verstappen dan kecelakaan Mick Schumacher mewarnai pegaleran perdana di Negeri Raja Salman itu.


Hamilton menyelesaikan 50 lap dalam waktu  2 jam, 6 menit, 15 detik, sedangkan Verstappen menyusul di belakang dengan finis 6,8. Namun dirinya mendapat penalti dua kali dengan total 15 detik, sehingga perbedaan dengan Hamilton menjadi 21,8 detik.


Kerasnya keinginan kedua pembalap untuk menjadi juara membuat mereka adu balap, hingga akhirnya, Verstappen diganjar penalti.


Petugas lapangan menilai Verstappen terlalu agresif dalam balapan pada lap 36. Ia memotong jalur sehingga diberi penalti lima detik dan tambahan penalti 10 detik karena melakukan pengereman mendadak dan menurunkan kecepatan tepat di depan Hamilton yang sedang melaju, sehingga menabrak bagian belakang mobil Verstappen. Ada kerusakan sedikit di sayap kiri depan mobil Mercedes milik sang juara dunia tujuh kali itu.


Hamilton menuturkan tabrakan dirinya dengan Verstappen merupakan bagian berbahaya dalam balapan.


"Bagian terburuknya hanyalah pengereman curam dan berat yang kemudian terjadi pada satu titik, yaitu ketika kami bertabrakan. Itu adalah bagian yang berbahaya," ujar pembalap 36 tahun itu seperti dilansir ESPN.

 

Semakin panas


Sebelumnya persaingan menuju juara Formula One (F1) 2021 semakin panas. Perebutan gelar antara Lewis Hamilton dan Max Verstappen menjadi calon terkuat meraih status juara. Keduanya saling balap di seri terakhir yang diselenggarakan di Abu Dhabi. Keduanya memiliki poin sama, yakni 36.


Sementara itu Mick Schumacher tabrakan di Tikungan 22, memicu Safety Car. Anak Michael Schumacher itu tidak mengalami cedera, namun mobil dan penghalang keselamatan mengalami kerusakan. Tak lama berselang, bendera merah dikibarkan untuk memperbaiki kerusakan pada penghalang keselamatan. 9,5 poin.


Meskipun kedua pembalap memiliki 369,5 poin, Verstappen memimpin kejuaraan berdasarkan raihan kemenangan. Pembalap Red Bull Racing itu memiliki sembilan kemenangan dibandingkan delapan kemenangan Hamilton.


Melansir OptaJuan, belum pernah dalam sejarah Kejuaraan Dunia F1 berakhir dengan dua pembalap. Perbedaan terkecil datang dalam duel dengan Niki Lauda dari Austria mengalahkan Alain Prost dari Prancis dengan setengah poin pada tahun 1984.


Ini adalah situasi luar biasa yang hanya terjadi sekali sebelumnya dalam 71 tahun sejarah olahraga, ketika Emerson Fittipaldi dan Clay Regazzoni memasuki final tahun 1974.


Verstappen mengincar gelar pertamanya, sementara Hamilton mengincar gelar kedelapan. Tambahan gelar akan membawa pembalap Mercedes-AMG Petronas itu meninggalkan Michael Schumacher yang saat ini berbagi dalam daftar pembalap paling sukses dalam sejarah F1.


Ada skenario Verstappen masih bisa menang meski finis di belakang Hamilton. Pembalap 24 tahun asal Belanda itu masih dapat memenangkan gelar jika Hamilton finis di posisi 9, dan dirinya finis di posisi 10.


Mengingat cara poin F1 dibagikan, dan keunggulannya dalam hitungan mundur, dirinya masih akan memenangkan gelar jika finis ke-10 dan Hamilton finis ke-9. Dalam hal ini, kedua pembalap mencetak dua poin.


Poin bonus hanya dapat diklaim jika pembalap finis di sepuluh besar. Jika Hamilton berada di urutan ke-10 dan Verstappen keluar dari poin dengan lap tercepat, Hamilton dipastikan meraih gelar. (LW). ***