EmitenNews.com - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal terbatas. Secara teknikal Indeks berpotensi mengalami tekanan. Karena itu, untuk jangka pendek, Indeks mencoba mengorbit area support 6.296 dan resistance 6.391.


Secara teknikal bergerak menguat terkonsolidasi dengan pola candlestick terlihat bearish counter attack di atas level upper bollinger bands. Indikator stochastic bergerak pada area overbought dengan indikator MACD terkonsolidasi cukup tinggi. 


Selanjutnya, pemodal bisa mencermati saham-saham secara teknikal masih potensial. Di antaranya Ace hardware Indonesia (ACES), Buyung Poetra Sembada (HOKI), Erajaya Swasembada (ERAA), Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), Jasa Marga (JSMR), dan Chandra Asri Petrochemical (TPIA).


Menilik perdagangan Selasa (2/3), Indeks melesat 0,33 persen atau 20,69 poin ke level 6.359.21. Sektor Industri Dasar naik 2,22 persen, dan Konsumer menguat 2,02 persen. Kedua sektor itu, menjadi pendorong Indeks tetap positif. 


Padahal, tekanan hebat datang dari indeks sektor pertambangan minus 2,20 persen, dan Infrastruktur turun 0,66 persen. Koreksi mayoritas ekuitas Asia dan indeks berjangka Amerika Serikat (AS) menjadi alasan investor cenderung berhati-hati. 


Saham-saham produsen semen naik signifikan setelah mendapat outlook positif penjualan. Permintaan untuk memenuhi proyek-proyek pemerintah sempat tersendat tahun lalu, selanjutnya akan meningkat signifikan. ”Saham-saham rokok naik signifikan setelah mengalami momentum oversold akibat penjualan menurun dan kenaikan bea cukai rokok,” Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi, di Jakarta, Rabu (3/3).


Menyudahi perdagangan Selasa (2/3), mayoritas indeks saham Asia melemah. Indeks Nikkei defisit 0,86 persen, TOPIX tekor 0,40 persen, HangSeng turun 1,21 persen, dan CSI300 menukik 1,28 persen, ekuitas berjangka AS, dan Eropa juga turun. Itu terjadi karena investor mempertimbangkan dampak kenaikan imbal hasil obligasi. Situasi dan kondisi itu, diperparah dengan peringatan pejabat Tiongkok mengenai bubble asset menyusul likuiditas dunia melimpah.


Sementara bursa Eropa dibuka bervariasi cenderung terkonsolidasi. Indeks FTSE100 surplus 0,34 persen, DAX menanjak 0,07 persen, CAC melesat 0,12 persen, dan indeks Eurostoxx defisit 0,04 persen. Investor masih khawatir akan prospek inflasi lebih cepat. Itu seiring pemulihan ekonomi dunia telah menimbulkan kecemasan. Karena itu, kebijakan moneter mungkin harus diperketat lebih cepat dari skenario. 


Selanjutnya, investor menanti pertemuan OPEC+, pesanan pabrik Amerika Serikat (AS), klaim pengangguran awal, dan pesanan barang tahan lama jatuh tempo pada Kamis (4/3). (Rizki)