EmitenNews.com - PT Mitra Tirta Buwana Tbk (SOUL) selaku produsen air minum dalam kemasan dengan merek Hexsoul, hari ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan berharap dapat meraih dana sekitar Rp 27-29,7 miliar dari hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).

 

Debut perdana Mitra Tirta Buwana (SOUL) hari ini Jumat (6/1) di lantai Bursa Efek Indonesia kurang mulus. Saham perdana produsen air minum dalam kemasan merek Hexsoul itu, direspons dingin pelaku pasar. Investor menyambut saham perseroan dengan aksi jual.

 

Efeknya, saham Hexsoul langsung menghuni zona merah. Itu terkoreksi 11 poin menjadi Rp99 per lembar. Terpental 10 persen dari harga perdana Rp110 per eksemplar. Saham Hexsoul menyentuh level tertinggi Rp112, terendah 99, dan rata-rata Rp99.



Direktur Utama SOUL, Ardianto Wibowo mengatakan, langkah perusahaan masuk ke Bursa Efek Indonesia melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan pendanaan perusahaan, tata kelola yang lebih baik dan ekspansi pengembangan yang lebih luas lagi. Lebih lanjut, Ardianto menyebutkan bahwa perusahaan tetap mencatatkan keuntungan di saat pandemi COVID 19 berlangsung.

 

Iriyanti, selaku Komisaris Utama PT Mitra Tirta Buwana menambahkan, "Kami sangat yakin dengan suntikan dana dari Investor Public kami akan mampu mencatatkan pembukuan keuntungan dan pertumbuhan yang lebih baik dari tahun tahun sebelumnya".

 

Karena itu, Iriyanti menambahkan, pihaknya berharap kepada para investor untuk berinvestasi dengan tenggat waktu yang panjang dibandingkan melakukan spekulasi - spekulasi jangka pendek karena kami yakin akan membesar secara bertahap, perlahan dan pasti.

 

Irianti menyebutkan bahwa dana hasil dari dari IPO yang akan diterima oleh perseroan, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum perdana akan digunakan sekitar Rp 5 miliar atau sebesar 16,83% akan digunakan untuk pembangunan fasilitas pabrik baru pengolahan air mineral yang terletak di Jalan Palagan, Ngaglik Sleman. Sebesar Rp 3,5 miliar atau sebesar 11,78% akan digunakan untuk pembelian mesin dan fasilitas produksi serta kendaraan dalam rangka distribusi produk-produk perseroan. Dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.

 

Berkaitan dengan IPO, Hery Gunawan Muhammad selaku Komisaris PT Mitra Tirta Buwana menjelaskan, "Bersamaan dengan penawaran umum, perseroan berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya 67,5 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan atau sebanyak 8,31% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan."

 

Waran seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 1 tahun. Menurut Hery, Waran seri I adalah efek yang diterbitkan oleh perseroan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk memesan saham biasa atas nama perseroan yang bernilai nominal Rp 20 setiap sahamnya dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 100, yang dapat dilakukan setelah 6 bulan sejak waran seri I diterbitkan sampai dengan 12 bulan berikutnya, yang berlaku mulai tanggal 5 Juli 2023 sampai dengan tanggal 5 Juli 2024. Total dana dari waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 6,75 miliar