Listing Perdana Hillcon (HILL), Ini Sederet Fakta yang Perlu Investor Cermati
EmitenNews.com—Setelah sempat batal, akhirnya PT Hillcon Tbk (HILL) berhasil menembus papan utama perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan pencatatan perdana saham atau listing pagi ini sebagai emiten ke 21 di tahun 2023.
Namun, perlu diperhatikan bahwa pada saat pengajuan pertama IPO di pertengahan tahun 2022 lalu, Hillcon sejatinya mengincar dana segar Rp884 miliar dari pasar modal. Nasib berkata lain, pada proses pengajuan IPO kedua kalinya Hillcon harus menetapkan penawaran Umum perdananya di harga terendah Rp1.250 per saham yang mengakibatkan dana yang terhimpun dari publik hanya senilai Rp552,875 miliar.
Pada proses IPO, Hillcon Tbk (HILL) menetapkan harga penawaran perdana dalam initial public offering (IPO) sebesar Rp1.250 per saham. Harga tersebut dipatok paling rendah dari kisaran Rp1.250 hingga Rp2.000 per saham ketika menggelar penawaran awal atau book building.
Sementara merujuk keterangan resmi Hillcon yang diterbitkan pagi ini, Perseroan mengklaim Penawaran Umum Perdana Sahamnya Perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) sebanyak 5 kali dengan total pemegang saham lebih dari 9 ribu investor.
Adapun pada pendaratan pertamanya di papan perdagangan BEI, saham Hillcon (HILL) berhasil menguat ke level tertinggi di 1310 per saham, lalu kembali berfluktuasi di range 1270-1295 per saham. Hingga pukul 09:05 WIB saham HILL telah ditransaksikan sebanyak 2.118 kali dengan nilai mencapai Rp14,69 miliar
Sebagai tambahan informasi, kala pertama kali mengajukan proses IPO. Hilcon di gadang-gadang bakal melepas sebanyak-banyaknya 2.211.500.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan itu mewakili sebanyak-banyaknya 15% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dan yang pertama itu batal.
Berdasarkan catatan EmitenNews.com , Secara kinerja kontraktor pertambangan nikel PT Hillcon Tbk (HILL), mengalami penurunan laba bersih per kuartal III-2022 sebesar 18,17 persen (year-on-year), terutama disebabkan peningkatan sejumlah beban. Pendapatan HILL selama sembilan bulan pertama 2022 tercatat sebesar Rp2,17 triliun atau melambung hingga 66,92 persen (y-o-y).
Per September 2022, total beban keuangan HILL terpantau meroket hingga 120,19 persen (y-o-y) menjadi Rp124,56 miliar. Sedangkan beban lain-lain per kuartal III-2022 tercatat melambung 178,36 persen (y-o-y) menjadi Rp44,51 miliar.
Adapun jumlah laba tahun berjalan yang dicatatkan HILL per kuartal III-2022 sebesar Rp260,43 miliar atau jauh lebih rendah dibanding periode yang sama di 2021, yakni Rp313,55 miliar. Sedangkan, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per kuartal III-2022 senilai Rp205,12 miliar atau melorot 18,17 persen.
Advertorial
Related News
Emtek Tambah Kepemilikan, Itukah Penyebab Volatilitas Saham Bukalapak?
Bank IBK (AGRS) Alihkan 20,15 Juta Saham Treasuri, Intip Lengkapnya
MDKA Sedot Biaya Eksplorasi Rp144,8 Miliar, Telisik Hasilnya
Perkuat Modal, Lippo Group (LPCK) Godok Right Issue 3 Miliar Lembar
Refinancing, Cikarang (POWR) Jajakan Surat Utang USD500 Juta
EMTK Gulung 9,83 Miliar Saham BUKA Rp1,17 Triliun, Simak Detailnya