EmitenNews.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) siap melunasi obligasi jatuh tempo. Untuk pelunasan itu, bank bjb telah menyediakan Rp1,47 triliun, untuk pembayaran pokok obligasi.

Direktur Information Technology dan Transaction Banking BJBR, Rio Lanasier menyampaikan hal itu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (13/11/2024).

Perusahaan akan melaksanakan pembayaran pelunasan efek atau obligasi. Pelunasan efek tersebut paling lambat 15 hari bursa sebelum efek dimaksud jatuh tempo.

"bank bjb telah menyediakan Dana untuk pembayaran pokok obligasi yakni total sebesar Rp1,47 triliun," katanya.

Berdasarkan laporan keuangan dalam Laporan Bulanan bank bjb terakhir per 31 Oktober 2024, dana tersebut ditempatkan ada pos penempatan pada Bank Indonesia (BI).

Sementara Itu, Bank bjb memperkuat sinergi kolaborasi dengan berbagai pihak guna mendukung pengembangan ekonomi daerah dan meningkatkan akses keuangan bagi masyarakat. Terbaru, Jumat (8/11/2024), bank bjb menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Badan Pengelola Kawasan Rebana (BP Rebana) Provinsi Jawa Barat.

Sasarannya memanfaatkan aktivitas perbankan dalam pengembangan Kawasan Rebana, sebuah wilayah strategis yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi regional.

Penandatanganan MoU ini merupakan upaya bank bjb memperluas jangkauan layanan perbankan serta memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. 

Dalam kerja sama ini, bank bjb berkomitmen untuk menyediakan berbagai layanan perbankan guna mendukung kebutuhan finansial di Kawasan Rebana, termasuk perusahaan-perusahaan, sektor industri, dan masyarakat sekitar.

Corporate Secretary bjbr, Widi Hartoto menyampaikan Kawasan Rebana dipandang sebagai salah satu kawasan potensial untuk pengembangan industri dan perumahan di Jawa Barat. Melalui kolaborasi ini, bank bjb memiliki peluang besar dalam mengelola dana pihak ketiga dari perusahaan dan kawasan industri yang ada di Rebana. 

Hal ini diharapkan dapat mendorong pengelolaan keuangan yang lebih optimal dan memberikan keuntungan ekonomi bagi seluruh pihak terkait. ***