EmitenNews.com—PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI) mengalami penurunan laba bersih menjadi Rp7,42 miliar di 2022. Perolehan tersebut turun 75,13% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp29,87 miliar.

 

Penurunan laba bersih juga sejalan dengan susutnya pendapatan perseroan hingga akhir tahun lalu, di mana perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,51 triliun, turun 6,00% dari Rp1,61 triliun.

 

Pendapatan etanol mendominasi dengan berkontribusi sebesar Rp1,37 triliun, kemudian pendapatan karbon dioksida tercatat sebesar Rp64,15 miliar, pupuk sebesar Rp46,94 miliar, dan pendapatan lainnya sebesar Rp26,62 miliar.

 

Kemudian dari sisi pengeluaran, beban pokok penjualan MOLI turun menjadi Rp1,18 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp1,25 triliun, beban penjualan dan distribusi sebesar Rp170,35 miliar, serta beban umum dan administrasi sebesar Rp109,49 miliar.

 

Hingga akhir Desember 2022, total nilai aset MOLI sebesar Rp2,18 triliun, turun 4,05% dari akhir Desember 2021 yang sebesar Rp2,27 triliun. Adapun, liabilitas perseroan tercatat sebesar Rp677,05 miliar dan ekuitas sebesar Rp1,50 triliun.

 

Untuk meningkatkan kinerja sepanjang tahun lalu, perseroan telah melakukan sejumlah strategi antara lain dengan memperluas jangkauan ke pasar Asia. Perseroan sudah melakukan penetrasi di beberapa negara, seperti Thailand dan Vietnam. Selain itu, MOLI juga berfokus ke beberapa negara-negara ASEAN dan Asia.

 

Manajemen perseroan menjelaskan bahwa, permintaan pasar masih tetap tinggi semenjak awal pandemi. Meningkatnya kesadaran gaya hidup yang lebih higienis juga mendorong konsumsi hand sanitizer, desinfektan dan antiseptik. Selain itu, relaksasi pembatasan mobilitas masyarakat yang mulai diberlakukan juga mendorong pemulihan di pasar utama lainnya, seperti kosmetik.