EmitenNews.com - Maju terus patang mundur. Demikian kira-kira tekad Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dalam menjalankan aksi korporasi BUMN. Ia tidak akan memundurkan jadwal rights issue 6 entitas BUMN walaupun IHSG tengah memasuki fase bearish. Ia beralasan, tujuan pemerintah bukan hanya ekuitas, tetapi mitra strategis.


Dalam keterangannya, Selasa (5/7/2022),  Menteri Erick Thohir menjelaskan aksi korporasi yang bakal dilakukan pada semester II/2022 bukan merupakan aksi korporasi buta yang dilakukan begitu saja. Yang diprioritaskan, kata dia, mencari strategic partner memperbaiki ekosistem. Jadi, bukan sekadar uang, tapi tujuannya bagaimana mencapai partner memperbaiki ekosistem.


Menteri Erick Thohir optimistis aksi korporasi grup BUMN bakal diserap oleh pasar. Pasalnya, inflasi masih terkendali juga pertumbuhan ekonomi yang masih naik 5 persen. Selain itu, kata dia, soal investor strategis ini tidak melulu investor asing. Investor lokal pun dapat menjadi mitra strategis BUMN.


"Jangan sampai menutup mata kita, sekedar membawa investor dari luar negeri. Kita harus bersama-sama bangun kerja sama BUMN-Swasta dan BUMN-UMKM. Datanya sudah hampir 50-50 investasi kita. Tidak asing terus. Investor lokal juga harus diberikan kesempatan," tambahnya.


Sebelumnya, Komisi VI DPR menyetujui usulan aksi korporasi 7 BUMN pada 2022. Sebanyak 6 di antaranya merupakan aksi rights issue dan 1 merupakan pelepasan kepemilikan negara. Wakil Ketua Komisi VI DPR, Mohamad Hekal mengungkapkan seluruh fraksi menyetujui rencana aksi korporasi Kementerian BUMN.


"Komisi VI DPR meminta Kementerian BUMN perhatikan seluruh catatan pandangan fraksi-fraksi Komisi VI DPR terkait PMN 2023, dan inisiatif corporate action 2022 sebagai bagian tak terpisahkan," jelasnya.


BUMN yang akan melakukan aksi korporasi yakni PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) rights issue dengan usulan mempertimbangkan keterlibatan BUMN lain dalam pelaksanaan aksi korporasi ini. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) menjual saham dalam portepel dengan RI sesuai persetujuan inbreng saham PT Semen Baturaja (Persero) Tbk. (SMBR) pada SMGR sebagai implementasi kebijakan integrasi BUMN sub klaster semen demi penguatan BUMN dalam persaingan industri semen.


PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) yang akan menjual saham dari portepel melalui rights issue sesuai persetujuan PMN 2022 Rp3 triliun. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) akan menjual saham dalam portepel melalui RI sesuai PMN 2022 Rp1,98 triliun. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) akan menjual saham dalam pertopel dengan RI sesuai PMN 2022 sampai Rp2,98 triliun dari cadangan pembiayaan investasi.


PT Semen Kupang akan menjual saham pemerintah dengan penjualan secara langsung kepada investor. Terakhir, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) berupa tambahan PMN dari cadangan pembiayaan investasi APBN 2022 sebesar Rp7,5 triliun digunakan penguatan permodalan menjalankan kegiatan usaha.


"Rights issue dalam rangka tindak lanjut persetujuan PMN 2022 Rp7,5 triliun, konversi OWK Rp1 triliun, penyertaan modal dari pemegang saham, dan konversi utang menjadi saham dari nilai claim settlement kreditur," kata Menteri BUMN Erick Thohir. ***