EmitenNews.com - Kiprah Bank Tabungan Negara (BBTN) membangun ekosistem perumahan Indonesia tidak hanya menyediakan fasilitas Kredit Perumahan Rakyat (KPR) semata. Namun, bank berdiri sejak masa pemerintahan Belanda pada 1897 dengan nama Postpaarbank tersebut, terbukti telah banyak mencetak wirausahawan baru sektor properti atau biasa disebut developer perumahan.


Itu diakui Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) Zewwy Salim. Ia sukses membangun jaringan bisnis real estate seperti saat ini berkat bantuan permodalan Bank BTN. Pria karib disapa Ko Awi itu bercerita, merintis bisnis properti hanya bermodal Rp30 juta. Kini ia menjadi salah satu pengembang properti besar Sumatera Selatan (Sumsel) di bawah bendera PT Anugrah Wahana Indah (AWI) telah membangun 20 ribu unit rumah.


”Saya mulai merintis bisnis pada usia sangat muda dengan modal Rp30 juta. Awalnya, saya mulai menjadi subkontrator dengan mengerjakan pesanan rumah dari developer besar. Kemudian saya kenal BTN dan mulai memberanikan diri membangun perusahan developer sendiri pada 2001 hingga saat ini. Jadi, kalau mau mulai bisnis ini jangan takut meski tidak punya modal besar," tutur Zewwy Salim di hadapan 250 peserta Pelatihan Developer Milenial Bank BTN bertajuk "Mewujudkan Mimpi Menjadi Developer Milenial" di Hotel Aston Palembang, Sumsel, Jumat, 24 November 2023.


Menurut Zewwy, dengan backlog perumahan Indonesia saat ini mencapai 12,7 juta unit, peluang untuk terjun ke sektor bisnis properti sangat menjanjikan. Terlebih rasio jumlah wirausaha Indonesia baru 3,7 persen dari total populasi penduduk. ”Peluang untuk menjadi wirausahawan terutama sektor properti Indonesia masih sangat terbuka. Jadi, jangan takut untuk terjun ke bisnis ini," ajak Zewwy.


Ia mengapresiasi upaya Bank BTN sejak 2022 rutin menggelar kegiatan pelatihan developer milenial sejumlah kota Indonesia. Kegiatan itu, diharap nanti bakal kembali mencetak developer-developer baru bisa membantu pemerintah mengurangi backlog perumahan Indonesia. Hal senada diungkap Ketua Umum HIPMI Palembang Indra Rusadi Harahap. Indra mengakui, peran Bank BTN dalam mencetak para pengusaha muda menjadi developer andal sangat besar.


Banyak fasilitas permodalan dari Bank BTN bisa dimanfaatkan generasi milenial untuk bisa merintis bisnis properti seperti ia lakukan saat ini. Indra menyarankan generasi milenial yang ingin memulai bisnis properti menggarap pasar mini kavling siap bangun dengan resiko lebih kecil. Indra membagi 7 tahapan untuk memulai bisnis developer perumahan tersebut. Pertama, developer mencari lahan kosong dengan luas kurang dari 1.000 meter persegi, dan status surat  tanah bukan SHM.


Tahapan kedua, setting jalan dan kavling ukuran kurang dari 100 meter persegi. Selanjutnya, mencari gambar rumah yang bagus di internet sebagai referensi. Kemudian tetap harga rumah terjangkau dengan bentuk rumah bebas sesuai keinginan pembeli. "Tahapan selanjutnya pasarkan secara massif. Jika terjual baru bangun," urai Indra.


Mengenai fasilitas permodalan perumahaan disediakan Bank BTN, Kepala Cabang BTN Palembang, Untung Surapati menjelaskan Bank BTN memiliki tiga jenis kredit besar sesuai skala bisnis masing-masing developer. Fasilitas kredit itu, KUMKM Modal Kerja Konstruksi diberikan kepada pengembang untuk membantu modal kerja pembiayaan pembangunan horizontal (rumah tinggal, ruko, rumah kantor, kios dan sejenisnya). ”KUMKM Modal Kerja Konstruksi maksimal kredit diberikan mencapai 80 persen dari RAB konstruksi yang akan dibangun," tukas Untung.


Sementara, fasilitas kredit lainnya, kata Untung, Kredit Pemilikan Lahan (KPL). Fasilitas ini diberikan Bank BTN kepada developer untuk membeli lahan untuk membangun rumah subsidi yang pembangunannya menggunakan fasilitas kredit konstruksi BTN. Sedang untuk milenial ingin terjun ke bisnis properti dengan memulai dari subkontraktor, bisa memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). ”Jadi, Bank BTN siap memfasilitasi milenial termasuk dengan menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Developer Milenial ini," pungkasnya.


Dikonfirmasi terpisah, Direktur Consumer Bank BTN Hirwandi Gafar mengatakan kontribusi market pasar properti nasional milenial saat ini sekitar 70-80 persen. Saat ini, trennya akan terus meningkat seiring makin banyak generasi milenial. ”BTN terus aktif ikut serta melakukan pelatihan developer milenial, memberi pendanaan pasca-pelatihan, dan memfasilitasi kolaborasi developer milenial dengan developer senior agar kemampuan makin meningkat," ucap Hirwandi.


Secara umum pasar properti tahun 2024 mendatang diperkirakan tetap bagus. Itu seiring banyak fasilitas diberikan pemerintah berupa pajak pertambahan nilai (PPN0 0 persen untuk pembelian rumah di bawah harga Rp2 miliar. Selain itu, untuk yang subsidi juga ada tambahan bantuan biaya administrasi. (*)