Mantul, Bank Syariah Indonesia (BRIS) Operasikan Kantor Perwakilan di Dubai, UAE

EmitenNews.com - Bank Syariah Indonesia atau BSI (BRIS) merambah pasar Uni Arab Emirates (UAE). Itu menyusul pengoperasian kantor perwakilan (representative office) di Dubai International Financial Center, Dubai, UAE.
Pengoperasian kantor perwakilan Bank Syariah Indonesia itu, berdasar izin operasional dari Dubai Financial Service Authority (DFSA). Izin itu, didapat Bank Syariah Indonesia pada Jumat, 28 Januari 2022 lalu.
Kantor perwakilan itu, memiliki trading nama PT Bank Syariah Indonesia (DIFC representative office) dengan alamat kantor di Dubai International Financial Center (DIFC), unit 509, Gate Precinct Building 3, Sheikh Zayed Road, P.O.Box 507156, Dubai, UAE.
Tindakan itu, klaim manajemen Bank Syariah Indonesia tidak memiliki dampak material terhadap kelangsungan usaha perseroan. ”Sebaliknya, pembukaan kantor perwakilan itu, akan berdampak positif,” tutur Gunawan Arief Hartoyo, Corporate Secretary & Communication Group Bank Syariah Indonesia, Rabu (2/2).
Sepanjang tahun lalu, Bank Syariah Indonesia berhasil membukukan laba bersih Rp3,028 triliun, naik 38,45 persen dibanding periode sama 2020 tercatat Rp2,187 triliun. Lalu, mengoleksi pendapatan pengelolaan dana sebagai mudharib tumbuh 5,1 persen menjadi Rp17,808 triliun. Tapi, hak pihak ketiga atas bagi hasil turun 12,5 persen menjadi Rp4,378 triliun. Efeknya, hak bagi hasil milik bank tumbuh 12,61 persen menjadi Rp13,429 triliun.
Pendapatan usaha lain tumbuh 8,5 persen menjadi Rp3,012 triliun. Tapi beban usaha tercatat Rp8,78 triliun, ditambah beban cadangan kerugian penurunan nilai Rp3,55 triliun. Laba usaha naik 31,38 persen menjadi Rp4,107 triliun. Sementara itu, total penyaluran pembiayaan tumbuh 5,9 persen menjadi Rp59,1 triliun. (*)
Related News

Semester I-2025, Laba Panca Anugrah (MGLV) Melorot 44 Persen

Sedot Rp113,08 Miliar, WSKT Kebut Gedung FIB UGM Yogyakarta

Harga Premium, Pengendali AIMS Kembali Lego 20,2 Juta Lembar

Konsisten, Saham ELSA Sentuh Level Tertinggi 8 Tahun Terakhir

Laba Susut 15 Persen, Paruh Pertama 2025 YOII Defisit Rp185 Miliar

Grup Sinarmas (SMMA) Suntik Anak Usaha Rp365M, Kenapa?