EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mencatat peningkatan volatilitas perdagangan pasca-long-weekend. Pelaku pasar kemungkinan besar melakukan adjustment terhadap fluktuasi indeks-indeks Wall Street beberapa hari terakhir. 

Kemunculan DeepSeek memicu fluktuasi Amerika Serikat (AS) kemungkinan tidak berdampak signifikan terhadap pasar saham Indonesia. Itu mengingat hampir tidak ada produsen Semikonduktor, dan AI Developers di Indonesia. Sentimen utama justru dari rencana penerapan tarif atas produk impor dari Kanada dan Meksiko 25 persen mulai 1 Februari 2025. 

Sentimen lain, rencana OPEC+ meningkatkan supply dalam pertemuan pada 3 Februari 2025. Kondisi tersebut berpotensi makin menekan harga minyak bumi. Situasi itu, diyakini memperlebar ruang the Fed dalam memangkas suku bunga acuan dalam FOMC Maret 2025, atau setidaknya mengubah pandangan hawkish the Fed.

Nah, sepanjang perdagangan hari ini, Kamis, 30 Januari 2025, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah ke kisaran 7.130-7.150. Phintraco Sekuritas merekomendasikan investor untuk mendekati saham PWON, BSDE, ANTM, CTRA, ICBP, dan TAPG. (*)