EmitenNews.com - Masih panjang jalan untuk produk bahan bakar minyak (BBM) bernama Bobibos bisa dengan bebas diperdagangkan. Bobibos yang diklaim sebagai BBM ramah lingkungan, mampu mengurangi emisi hingga mendekati nol, dan bahkan disebut mendekati Research Octane Number (RON) 98 itu, masih harus menjalani proses uji lengkap oleh lembaga berwenang.

Meski begitu dalam keterangannya yang dikutip Senin (17/11/2025), Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Laode Sulaeman mengapresiasi inovasi anak bangsa dalam menghadirkan BBM ramah lingkungan. Namun, Laode menegaskan produk BBM dikatakan layak beredar di masyarakat membutuhkan waktu dan tahapan yang cukup panjang.

"Untuk menguji suatu BBM lalu menjadi bahan bakar, itu minimal 8 bulan, baru kita putuskan apakah ini layak atau tidak," ujar Laode Sulaeman kepada pers, di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Jumat (7/11/2025).

Soal BBM Bobibos tersebut diklaim mendapatkan sertifikat dari Lemigas Kementerian ESDM, menurut Laode sejauh ini baru mengajukan usulan uji laboratorium. Hasilnya pun belum dapat dipublikasikan. Jadi, belum ada sertifikasi.

"Mereka mengusulkan uji di laboratorium kami. Tapi kan hasil ujinya masih secret agreement. Maksudnya masih tertutup. Saya perlu luruskan, biar tidak terjadi simpang siur. Ini belum disertifikasi," sambung Laode.

Laode menambahkan Kementerian ESDM membuka pintu lebar kepada inovasi produk BBM baru, agar bisa kerja sama dengan Badan Usaha (BU) untuk diperjualbelikan.

"Jadi, sebenarnya ini banyak yang membuat seperti itu. Ada juga kan dari plastik pernah tuh. Seperti ini banyak. Tapi kita tidak ingin menanggapi satu per satu lah. Saya ingin menyampaikan prosedur legal bagaimana suatu BBM tersebut disahkan oleh pemerintah untuk menjadi bahan bakar resmi," kata Laode Sulaeman.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya masih akan mempelajari

Menanggapi BBM Bobibos itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, pihaknya masih akan mempelajarinya terlebih dahulu.

Seperti diketahui BBM Bobibos perdana diluncurkan pada 2 November 2025.

Dalam keterangannya dalam unggahan video di akun Instagram, Founder BOBIBOS M Ikhlas mengatakan, sementara ini pihaknya belum menjual. Masih berproses dan sesegera mungkin untuk produksi dan menghadirkan produksi di daerah Jawa. “InsyaAllah nanti seluruhnya kita berharap pabrik produksi menyebar di seluruh wilayah provinsi Indonesia," ungkap Founder BOBIBOS M Ikhlas.

Ikhlas juga berharap masyarakat bisa menjadi distributor untuk menjual BBM Bobibos. Namun skemanya belum diungkap lebih jelas. "Bagaimana energi ini bisa menjadi bagian dari masyarakat untuk berhak untuk menjadi distributor."

Bobibos dalam unggahan di Instagramnya menyebut masih berkoordinasi dengan pemerintah untuk mendapatkan arahan sesuai regulasi sebelum bahan bakar diproduksi massal sekaligus dipasarkan secara luas. Soal harganya pun belum terungkap. Namun disebut-sebut harganya terjangkau meski kandungan RON-nya tinggi.

"Bobibos melakukan peluncuran untuk memberi kabar gembira kepada masyarakat bahwa telah ditemukan bahan bakar berbasis nabati (jerami) dengan kualitas standar internasional, harga terjangkau, irit pemakaian, dan ramah lingkungan," begitu penjelasannya.

BBM Bobibos punya dua jenis bahan bakar yakni bensin dan solar. Kedua jenis BBM itu sepenuhnya dibuat menggunakan tumbuhan. Bobibos juga diklaim sudah diuji di beberapa model mobil dan motor seperti Honda BeAT, Toyota Alphard, hingga Nissan Navara bermesin diesel. Hasilnya, mobil disebut bisa menyala dan hanya mengeluarkan sedikit asap. ***