EmitenNews.com - Bank Artha Graha (INPC) paruh pertama 2023 mencatat laba Rp87,57 miliar. Melejit 119 persen dari edisi sama tahun sebelumnya Rp39,84 miliar. Efeknya, laba bersih per saham dasar emiten Besutan Tomy Winata itu, menanjak ke posisi Rp4,33 dari episode sama tahun sebelumnya Rp1,97. 


Pendapatan bunga Rp710,66 miliar, melesat dari periode sama tahun lalu Rp691,27 miliar. Beban bunga Rp232,43 miliar, susut dari periode sama tahun lalu Rp265,1 miliar. Pendapatan bunga bersih Rp478,23 miliar, mengalami penyusutan dari Rp426,17 miliar. Pendapatan administrasi dan denda atas simpanan dan kredit Rp100,37 miliar, melejit dari episode sama tahun sebelumnya Rp42,86 miliar. 


Keuntungan dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi-bersih Rp1,11 miliar, melesat dari episode sama tahun lalu minus Rp517 juta. Provisi dan komisi lainnya Rp8,44 miliar, susut dari Rp9,16 miliar. Keuntungan dari transaksi mata uang asing Rp1,06 miliar, bengkak dari surplus Rp5,36 miliar. 


Jumlah pendapatan operasional lainnya Rp108,87 miliar, melejit 91 persen dari edisi sama tahun lalu Rp56,87 miliar. Beban tenaga kerja Rp147,57 miliar bengkak dari Rp141,77 miliar. Beban operasi Rp201,31 miliar, bengkak dari Rp181,05 miliar. Beban umum dan administrasi Rp53,35 miliar, susut dari Rp56,12 miliar. Kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan bersih Rp100,98 miliar, naik dari Rp70 miliar. 


Jumlah beban operasional lainnya Rp503,23 miliar, naik dari Rp448,95 miliar. Laba operasional Rp83,86 miliar, menanjak 146 persen dari Rp34,09 miliar. Pendapatan non-operasional Rp3,7 miliar, turun dari Rp5,74 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp87,57 miliar dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp39,84 miliar. 


Jumlah ekuitas terakumulasi Rp4,1 triliun, menanjak dari edisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp4 triliun. Total liabilitas Rp19,96 triliun, susut dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp21,43 miliar. Total aset terkumpul sebesar Rp24,07 miliar, menyusut dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp25,43 triliun. (*)