Melesat 195 Persen, Laba Bersih Chandra Asri (TPIA) Sepanjang 2021 Terkumpul USD152 Juta
EmitenNews.com - PT Chandra Asri Petrochemical (TPIA) sepanjang 2021 mencatat pendapatan USD2,58 miliar, naik 43 persen dari tahun lalu USD1,80 miliar. EBITDA terkumpul USD356,2 juta, naik 91 persen dari periode sama 2020 di level USD186,7 juta.
Lalu, laba bersih setelah pajak sebesar USD152 juta, sekitar 3 kali lipat dari edisi sama 2020 di kisaran USD51,5 juta, dan 195 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
Direktur Chandra Asri Suryandi, menyebut sepanjang 2021 merupakan tahun penting bagi Chandra Asri. Perseroan sangat senang mengumumkan kinerja solid dalam lingkungan dinamis. Perusahaan sukses mempertahankan kelangsungan usaha, mencapai keunggulan operasional, dan ketahanan finansial berkelanjutan.
Perseroan mempertahankan standar operasional, dan keselamatan tinggi, dengan pelaksanaan pengurangan biaya struktural efektif melalui transformasi digital, berujung pada penerimaan penghargaan INDI 4.0 dari Kementerian Perindustrian Indonesia pada 2021 untuk kategori digitalisasi agresif.
Perseroan lebih meningkatkan profil jatuh tempo utang, mengoptimalkan struktur modal, mengurangi biaya bunga rata-rata tertimbang, mengakhiri tahun dengan kas, dan setara kas USD2021,1 miliar. ”Kami membuat kemajuan luar biasa dalam ESG, dan Keberlanjutan,” tegasnya.
Pada 2021, Chandra Asri meraih berbagai penghargaan seperti Penghargaan Proper Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup, Penghargaan Industri Hijau dari Bursa Efek Indonesia, Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi oleh Kementerian Energi, Penghargaan Indonesia Sustainable Development Goals, dan Penghargaan Utama Industri Hijau 2021 BEI untuk Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Perseroan juga mencapai banyak tonggak penting untuk pengembangan kompleks petrokimia kedua kami (CAP 2), termasuk menetapkan Investor Strategis dipilih setelah proses seleksi ketat dan komprehensif, dan melaksanakan Penawaran Umum Terbatas senilai USD1,1 miliar di Bursa Efek Indonesia, salah satu terbesar yang pernah ada di BEI.
Itu dilakukan untuk memberi basis ekuitas kuat bagi rencana ekspansi transformasional. Perseroan akan terus melanjutkan pengembangan kompleks CAP 2 untuk mencapai pertumbuhan transformasional, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan perekonomian Indonesia. (*)
Related News
IHSG Ditutup Turun 0,55 Persen, Terseret Sektor dan Saham Ini
Bos GEMA Belum Berhenti Serok Saham, Ada Aksi Korporasi?
Pendapatan Drop 34,7 Persen, RONY Catat Laba Naik di Kuartal III
Emiten Otomotif TP Rachmat (ASLC) Pertahankan Target Pertumbuhan 2024
WTON Sebut Capai Target Kontrak Baru Hingga 81 Persen di Oktober 2024
Dian Swastatika (DSSA) Rilis Surat Utang Rp3,5T, Bunga 6,5-8,62 Persen