EmitenNews.com - Sumber Tani Agung (STAA) sepanjang 2024 mengemas laba bersih Rp1,28 triliun. Melejit 88 persen dari episode sama tahun sebelumnya hanya Rp681,88 miliar. Oleh sebab itu, laba per saham dasar meroket menjadi Rp118 dari sebelumnya Rp63. 

Penjualan Rp6,43 triliun, surplus dari posisi sama tahun sebelumnya Rp5,28 triliun. Beban pokok penjualan Rp4,25 triliun, bengkak dari episode sama tahun sebelumnya Rp3,87 triliun. Laba kotor tercatat senilai Rp2,18 triliun, melesat 55,71 persen dari fase sama tahun sebelumnya Rp1,4 triliun. 

Laba yang timbul dari perubahan atas kuantitas dan nilai wajar aset biologis Rp103,6 miliar, melesat dari minus Rp25,05 miliar. Beban penjualan dan pemasaran Rp266,8 miliar, bengkak dari Rp237,6 miliar. Beban umum dan administrasi Rp197,39 miliar, bengkak dari Rp193,08 miliar. 

Pendapatan operasi lainnya Rp93,39 miliar, berkurang dari Rp146,82 miliar. Beban operasi lainnya Rp48,71 miliar, naik dari Rp48,33 miliar. Laba usaha Rp1,86 triliun, melejit dari Rp1,05 triliun. Biaya keuangan Rp89,21 miliar, susut dari Rp110,92 miliar. Pendapatan keuangan Rp45,53 miliar, turun dari Rp61,74 miliar.

Bagian laba entitas asosiasi Rp7,33 miliar, melesat dari episode sama tahun sebelumnya Rp4,69 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan Rp1,83 triliun, mengalami lonjakan dari Rp1 triliun. Beban pajak penghasilan Rp377 miliar, bengkak dari Rp225 miliar. Laba tahun berjalan Rp1,45 triliun, melejit dari Rp782,25 miliar. 

Total ekuitas tercatat Rp5,89 triliun, mengalami lonjakan dari akhir 2023 senilai Rp4,8 triliun. Jumlah liabilitas terkumpul Rp2,18 triliun, mengalami pembengkakan dari akhir tahun sebelumnya Rp1,87 triliun. Total aset Rp8,08 triliun, mengalami peningkatan dari akhir 2023 sebesar Rp6,68 triliun. (*)