EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham Sarana Mitra Luas (SMIL). Itu menyusul lompatan harga saham Sarana Mitra diluar kebiasaan alias Unusual Market Activity (UMA).

Berdasar data RTI, saham Sarana Mitra naik 17,86 persen ke posisi Rp165 pada perdagangan Kamis, 22 Februari. Namun hal itu tidak berlangsung lama. Mengakhiri pekan ke-3 Februari, saham Sarana Mitra turun 2,42 persen ke posisi Rp161. Meski begitu, saham Sarana Mitra masih naik 20,15 persen sepekan.

Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham Sarana Mitra naik 33,06 persen dari level Rp121 pada 2 Januari 2024. “Sehubungan dengan UMA saham Sarana Mitra, saat ini kami sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” mengutip keterbukaan informasi BEI, Sabtu (24/2/2024).

Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dilakukan Sarana Mitra. Selanjutnya, BEI mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa.

Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat, dan keterbukaan informasi perseroan. Informasi terakhir mengenai perseroan pada 21 Februari 2024 melalui website bursa mengenai pencatatan saham.

Investor juga diimbau mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan apabila rencana itu belum mendapat persetujuan RUPS. Mempertimbangkan berbagai kemungkinan dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. 

Sarana Mitra mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (11/5/2023). Sarana Mitra Luas mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-40 di BEI pada 2023.

Perseroan mencatatkan saham di papan utama dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 1,75 miliar saham. Lalu, emiten dengan kode saham SMIL akan mencatatkan saham sejumlah 8,75 miliar saham. (*)