EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kembali ditutup melemah cukup signifikan akhir pekan lalu. Itu dipicu koreksi data nonfarm payrolls Juni 2024 dibanding ekspektasi. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran terhadap potensi resesi Amerika Serikat (AS). 

Berdasar data departemen ketenagakerjaan AS, Juni 2024 lalu hanya ada penambahan jumlah pekerja 114 ribu lebih rendah dari sebelumnya 179 ribu, dan juga konsensus 185 ribu. Sementara itu, tingkat pengangguran mencatat rekor tertinggi sejak Oktober 2021, naik menjadi 4,3 persen dari sebelumnya 4,1 persen.

Lanjutan koreksi indeks bursa Wall Street seiring data ketenagakerjaan memburuk, memicu kekhawatiran akan resesi AS diprediksi menjadi sentimen negatif pasar. Sementara itu, lonjakan beberapa harga komoditas seperti batu bara, Crude Palm Oil (CPO), timah, tembaga, dan pulp berpeluang menjadi katalis positif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG).

Oleh karena itu, IHSG diprediksi bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 7.260-7.210, dan resisten 7.355-7.405. nah, berdasar data tersebut, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk mendekati sejumlah saham berikut.

Antara lain Bank Mandiri (BMRI), Tower Bersama Infrastructure (TOWR), Indofood CBP (ICBP), Adaro minerals (ADMR), Adaro Energy Indonesia (ADRO), dan Map Aktif (MAPA). (*)