EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati Kamis (01/02) meresmikan rumah susun negara (Rusunara) yang diperuntukan bagi jajaran Kementerian Keuangan yang bertempat di Jayapura hari ini. Peletakan batu pertama pembuatan rusun ini dilakukan pada 26 November 2021 yang lalu.


Menkeu mengungkapkan bahwa pembangunan fasilitas ini merupakan wujud dari kepedulian negara untuk menjaga jajarannya agar bisa bertugas dengan sepenuh hati, tetap menjaga kinerja dan profesionalisme, serta berintegritas di seluruh pelosok Indonesia tanpa ada perbedaan.


“Untuk itu, negara juga akan hadir untuk bisa meyakinkan bahwa jajaran Kementerian Keuangan bisa bertugas secara penuh,” ungkapnya.


Pada kesempatan yang sama, Menteri Sri Mulyani menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dan sinergi yang baik antara Kementerian Keuangan dengan Kementerian Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dalam membangun berbagai fasilitas perumahan Kementerian Keuangan di berbagai lokasi di Indonesia.


“Saya berharap kolaborasi ini akan terus berkembang dan akan semakin baik dengan melakukan suatu standardisasi proses, standarisasi mekanisme kerja, standarisasi kualitas, serta bagaimana kemudian pemanfaatan dan pemeliharaannya,” kata Menkeu.


Namun, dalam proses pembangunanya bukan hal yang mudah. Menkeu menceritakan kompleksitas prosesnya hingga terwujud sinergi dan kolaborasi yang positif antar jajaran di Kementerian Keuangan dalam membangun fasilitas perumahan ini.


Dengan begitu, diharapkan sinergi dan kolaborasi yang telah terwujud dapat memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa Kementerian Keuangan sebagai pengelola keuangan negara hadir melalui APBN #uangkita untuk kesejahteraan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia dalam satu kesatuan.


“Ini adalah cara untuk menciptakan suatu iklim akuntabilitas dan juga ownership atau rasa memiliki terhadap negara ini dari seluruh rakyat Indonesia. Negara ini dibangun dengan suatu perjuangan gotong-royong dan kita harus terus memupuk rasa gotong royong ini dengan salah satunya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas,” tutur Menkeu.


Di sisi lain, hal selanjutnya yang menjadi perhatian Menkeu adalah mengenai pemeliharaan aset dan fasilitas yang telah terbangun, termasuk aset negara yang harus terus dirawat dan dijaga namun harus dapat juga bermanfaat secara maksimal.


"Saya selalu wanti-wanti, membangun itu satu hal, memelihara is another hal. Dan sering orang lebih silau dan kagum dengan pembangunan karena menggunting pita, kelihatan bagus, habis itu 1 tahun-2 tahun gak dilihat lagi," ujarnya.


Menurutnya, bukan hanya pembangunan yang kudu digenjot. Wanita yang akrab disapa Ani itu menekankan adanya tantangan lain dalam memelihara bangunan yang sudah berdiri megah tersebut.


“Jadi memelihara aset adalah bagian dari tingkat peradaban kita - Saya harap ini adalah satu fasilitas yang bisa dihargai dan tentu saja kita jaga bersama,” ungkapnya.


Terakhir, Menkeu menghimbau kepada seluruh jajaran yang akan menghuni rusunawa ini agar dapat bersikap dan menggunakan aset secara baik, serta mekanisme pengelolaan dan pemeliharaannya dapat termonitor dengan baik.


“Semoga pembangunan ini akan memberikan manfaat bagi keuangan negara dan bagi Indonesia, bagi Papua dan tentu untuk terus memajukan bangsa kita,” tutupnya.(*)