Menkeu Ungkap Perekonomian RI Masih Ekspansif, Tetapi Hati-hati dengan Risiko

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. dok. VIVA.
EmitenNews.com - Perekonomian Indonesia masih dalam taraf yang ekspansif, namun tetap perlu berhati-hati dengan risiko dari dinamika perekonomian global. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pertumbuhan ekonomi mitra dagang masih tertekan, khususnya Amerika Serikat dan Eropa.
Saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (5/6/2023), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian kita masih ekspansif. Di satu sisi, tetap optimistis. Tetapi, di sisi lain tetap harus hati-hati, karena memang risikonya cukup nyata.
Menurut Menkeu menjelaskan pertumbuhan ekonomi mitra dagang masih tertekan, khususnya Amerika Serikat dan Eropa.
Meski perekonomian AS masih tangguh dan tidak masuk dalam jurang resesi, namun pertumbuhannya hanya sedikit berada di atas 1 persen. Sedangkan rata-rata pertumbuhan ekonomi di Eropa hanya berkisar 0 persen hingga 1 persen.
Sementara itu, China mengalami pertumbuhan yang moderat, yakni di kisaran 3 persen pada kuartal I-2023. Pertumbuhan tersebut jauh lebih rendah dari prakiraan sebelumnya ketika mereka membuka kembali perekonomian dan mobilitas masyarakatnya.
"Ini menggambarkan bahwa higher for longer bisa menghasilkan perekonomian weaker for longer juga, baik untuk Eropa, Amerika, dan eksternal kita, termasuk RRT (Republik Rakyat Tiongkok)," ujar Menkeu Sri Mulyani Indrawati. ***
Related News

Tarif Impor AS Diyakini Tak Berdampak ke UMKM Kuliner

Airlangga Sebut Pengangguran Terbuka dan Kemiskinan Ekstrem Turun

Pemerintah Alokasikan Rp164,4 Triliun untuk Ketahanan Pangan 2026

Target Pajak 2026 Naik 13,5 Persen, Menkeu Akui Cukup Ambisius

Wamenkeu: APBN 2026 Adalah Belanja untuk Masyarakat Indonesia

BI Sampaikan Rencana Anggaran Tahun 2026 ke DPR