Mentan Dorong Produksi Daging dari Dalam Negeri
Menteri Pertanian (Mentan)/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman saat menghadiri Festival Sapi Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) yang digelar di Kabupaten Jember, Sabtu (1/11/2025).
EmitenNews.com - Pemerintah terus memperkuat ekosistem peternakan nasional dengan mendorong peningkatan pengadaan ternak hidup (live cattle) yang dilanjutkan dengan pembiakan dan penggemukan di dalam negeri. Langkah ini diyakini akan memberikan dampak ekonomi berlapis dan memperkuat kemandirian peternak lokal.
Menteri Pertanian (Mentan)/Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Andi Amran Sulaiman menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Festival Sapi Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Bupati Jember Cup Season 2, yang digelar di Kabupaten Jember, Sabtu (1/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, Mentan Amran memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya ajang bergengsi ini.
Menurutnya, festival ini bukan sekadar kontes, tetapi wadah kebangkitan peternakan rakyat sekaligus bukti nyata kontribusi peternak dalam menjaga kedaulatan pangan nasional. “Ini luar biasa, kontribusi besar bagi pemerintah dan bangsa. Kita semua memberi sumbangsih untuk saudara-saudara kita di seluruh dunia. Petani dan peternak Indonesia hari ini adalah pahlawan pangan dunia,” ujar Amran di hadapan ribuan peserta.
Berdasarkan Proyeksi Neraca Pangan 2025, produksi daging sapi/kerbau dalam negeri diperkirakan mencapai 555,1 ribu ton atau meningkat 17,8 persen dibandingkan tahun 2024 yang sebesar 471,2 ribu ton. Sementara kebutuhan nasional diproyeksikan mencapai 766,9 ribu ton, sehingga masih terdapat defisit yang perlu dipenuhi melalui peningkatan produksi domestik. Upaya eskalasi produksi dalam negeri pun menjadi langkah nyata untuk mengurangi defisit produksi dan mempercepat peningkatan populasi ternak lokal.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi atas perhatian besar pemerintah terhadap pengembangan peternakan sapi nasional. “Selama ini perhatian Menteri Pertanian terhadap para peternak sapi sangat besar. Dalam kasus penyakit kuku dan mulut misalnya, Pak Menteri bergerak cepat untuk mencegah meluasnya dampak di lapangan," ungkapnya.
"Peternakan sapi ini bukan hanya sektor ekonomi, tetapi juga solusi untuk mengurangi kemiskinan, meningkatkan gizi, dan memperkuat ketahanan pangan nasional,” ujar Muzani.
Ia menambahkan, produksi susu sapi perah nasional saat ini baru mampu memenuhi sekitar 22 persen dari total kebutuhan nasional, di mana 60 persennya disuplai dari Jawa Timur. “Banyak provinsi lain yang punya potensi besar untuk pengembangan sapi perah. Saya berharap ke depan akan semakin banyak wilayah yang berkontribusi dalam produksi susu nasional,” lanjutnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menegaskan peran strategis Jawa Timur sebagai sentra utama peternakan sapi di Indonesia. “Jawa Timur merupakan basis kuat peternakan sapi nasional. Jumlah sapi potong mencapai 3,11 juta ekor atau lebih dari seperempat populasi nasional. Untuk sapi perah, jumlahnya sekitar 292 ribu ekor, tetapi kontribusinya mencapai 60 persen dari total sapi perah di seluruh Indonesia,” jelas Emil.
Melalui festival ini, pemerintah daerah bersama asosiasi peternak diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan memperluas peluang investasi di sektor peternakan, sehingga mampu menciptakan nilai tambah ekonomi dan memperkuat ketahanan pangan nasional.(*)
Related News
Sempat Alami Penyesuaian, Penyerapan Anggaran PU Mulai Meningkat
IHSG Tancap Gas 1,36 Persen, Ini Biang Kenaikannya
IHSG Menguat 1,16 Persen di Sesi I, Sektor Ini Pendorongnya
Industri Kreatif Harus Mampu Hasilkan Produk Inovatif
Suplai Meningkat, Harga Referensi Kakao Turun 14,5 Persen
Perluas Akses Reksa Dana, Principal Indonesia Gandeng Hana Bank





