Mentan Klaim Sudah 20 Ribu Orang Daftarkan Program Petani Milenial
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan minat masyarakat untuk bergabung dalam Program Petani Milenial terus meningkat. Dari 50 orang yang ditargetkan untuk menggarap lahan seluas 100 ribu hektare, saat ini sudah tercatat 20 ribu yang mendaftar.
EmitenNews.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan minat masyarakat untuk bergabung dalam Program Petani Milenial terus meningkat. Dari 50 orang yang ditargetkan untuk menggarap lahan seluas 100 ribu hektare, saat ini sudah tercatat 20 ribu yang mendaftar.
"Saat ini, jumlah masyarakat yang tertarik mendaftar menjadi petani milenial sudah mencapai 20 ribu orang. Kami menargetkan 50 ribu peserta," kata Mentan dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Terbatas Kebijakan Pupuk Bersubsidi di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Selasa (12/11/2024).
Pemerintah telah menyiapkan insentif sebesar Rp300 miliar yang akan diberikan kepada setiap 15 petani muda yang menggarap lahan seluas 200 hektare. Dengan program ini, Mentan Amran berharap kontribusi petani muda terhadap total petani nasional bisa mencapai 10% pada tahun mendatang.
Pendaftaran program ini masih terbuka, dan masyarakat dapat mendaftar melalui website resmi Kementerian Pertanian dengan melengkapi data pribadi dan menunggu proses seleksi.
"Tentu akan ada seleksi. Pertama, ada niat dan kemauan. Jika sudah siap, kita akan cek lahannya. Bagi sarjana, mereka bisa menjadi manajer, yang berlatar belakang teknik bisa menjadi mekanik, dan lulusan SMA akan menjadi operator. Generasi milenial yang paham teknologi akan mengoperasikan alat seperti drone dan aplikasi berbasis IT," jelas Mentan.
Mentan menambahkan bahwa Program Petani Milenial bertujuan untuk menarik generasi muda dengan menawarkan potensi penghasilan yang tinggi, melebihi gaji pegawai. Pendapatan ini dihasilkan dari panen yang dikelola para petani, bukan berupa gaji dari pemerintah.
"Pendapatannya tinggi, lebih besar dibandingkan jika menjadi pegawai," tegas Amran.
Program ini akan membentuk kluster pertanian modern yang setara dengan negara-negara maju, menggunakan teknologi canggih dari proses hulu hingga hilir. Untuk mendukung keberhasilan program, Kementerian Pertanian bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam negeri. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta dan memastikan mereka mampu mengelola pertanian dengan sistem yang lebih modern dan efisien.
"Kolaborasi ini akan membantu meningkatkan keterampilan masyarakat yang mendaftar, sehingga mereka lebih cakap dalam menjalankan sistem pertanian modern," kata Amran.(*)
Related News
IHSG Akhir Pekan Ditutup Naik 0,77 Persen, Telisik Detailnya
BKPM: Capai Pertumbuhan 8 Persen Butuh Investasi Rp13.528 Triliun
Hati-hati! Dua Saham Ini Dalam Pengawasan BEI
BTN Raih Predikat Tertinggi Green Building
IHSG Naik 0,82 Persen di Sesi I, GOTO, BRIS, UNVR Top Gainers LQ45
Perkuat Industri Tekstil, Wamenkeu Anggito Serap Aspirasi Pengusaha