Mentan: Tahun ini Hampir Pasti Tak Ada Impor Beras
Dengan kokohnya stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) saat ini Mentan Andi Amran Sulaiman hampir memastikan tahun ini tidak ada impor beras.(Foto: Dok)
EmitenNews.com - Eskalasi produksi beras Indonesia di tahun 2025 ini yang melampaui capaian sebelumnya menasbihkan pemerintahan era Presiden Prabowo Subianto mulai membuahkan keberhasilan yang konkret. Hal ini pun dilanjutkan dengan kokohnya stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang dipastikan tidak ada impor.
"Kami hitung selalu moderat. Tahun lalu, 4 tahun swasembada, rencananya. Alhamdulillah, tinggal 1 bulan lagi. Sesuai BPS (Badan Pusat Statistik), produksi beras aman. Naik produksi 4,1 juta ton dan itu tertinggi sejak perubahan data BPS," ucap Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga sebagai Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman saat konferensi pers di Jakarta pada Jumat (7/11/2025).
"Pada saat itu ada perbaikan data BPS. Yang dulunya 50 juta ton, turun menjadi 31,31 juta ton (tahun 2019). Sekarang naik 34,77 juta ton. Jadi kalau mau apple to apple, sejak 2019, produksi tahun ini menjadi tertinggi. Bisa jadi tertinggi kenaikannya selama ini," jelas Amran.
Dengan itu, Mentan/Kepala Bapanas menuturkan kondisi produksi dan stok beras saat ini sangat ideal untuk menjaga stabilitas pangan. Hingga akhir tahun, ia proyeksikan stok CBP dapat lebih dari 3 tahun dan menjadi capaian tertinggi pemerintah bersama Perum Bulog.
"Sudah bisa kami instruksi langsung ke Bulog. Bulog akan membangun gudang nilainya Rp 5 triliun dan gudangnya 100. Januari 2026 kita start, kita percepat. Mudah-mudahan semester kedua 2026 bisa operasional," sebut Amran.
"Stok cadangan beras nasional kita, diproyeksikan menembus lebih dari 3 juta ton hingga akhir tahun. Ini juga tertinggi dalam 5 tahun terakhir," ungkap Amran.
Dalam catatan Bapanas, stok akhir tahun CBP dalam 5 tahun terakhir masih berkisar di bawah 2 juta ton. Rinciannya di 2021 berada di 0,8 juta ton, 2022 di 0,3 juta ton, 2023 di 0,8 juta ton, dan mulai meningkat di 2024 dengan stok akhir CBP 1,8 juta ton. Dus, proyeksi stok akhir CBP di 2025 yang dapat berada lebih dari 3 juta ton akan melampaui torehan tersebut.
Selain itu, dalam 18 tahun terakhir, stok akhir CBP yang tanpa pasokan dari importasi juga belum pernah mencapai hingga lebih 3 juta ton. Tercatat di 2008 yang tak ada impor, stok akhir CBP berada di 1,1 juta ton. Lalu 2009 yang juga nihil impor, di akhir tahun menyisakan 1,6 juta ton. Sementara di 2019 sampai 2021 yang juga tidak ada impor beras, sampai akhir tahun stok CBP masing-masing di tiga tahun tersebut berada di angka 2,2 juta ton, 1,9 juta ton, dan 0,8 juta ton.
Untuk tahun ini, stok beras pemerintah sampai 7 November totalnya masih ada 3,923 juta ton yang terdiri dari CBP 3,743 juta ton dan komersial 180,1 ribu ton. Dari itu, Bulog telah melakukan pengadaan dalam negeri sepanjang tahun ini sebanyak 3,264 juta ton yang terdiri dari 3,056 juta ton untuk CBP dan 208,4 ribu ton stok komersial.
Kemudian penyaluran CBP ke masyarakat melalui berbagai program mencapai 1,031 juta ton dan akan terus meningkat hingga penghujung tahun. Program-program penyaluran CBP yang melalui penugasan dari Bapanas ke Bulog antara lain Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras, bantuan pangan beras, bencana dan keadaan darurat, sampai beras untuk golongan anggaran PNS
"Kami laporkan bahwa kondisi stok dan produksi saat ini sangat kuat untuk menjaga stabilitas pangan. 2 bulan terakhir harga beras mulai turun. Namun kami tidak akan berhenti. Operasi pasar terus kami jalankan hingga seluruh harga di lapangan benar-benar stabil," kata Amran lagi
Operasi pasar berupa penggencaran SPHP beras ke berbagai lini pasar akan terus beriringan dengan pengawasan Satuan Tugas (Satgas) Pengendalian Harga Beras yang melibatkan unsur Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Bapanas, Bulog dan pemerintah daerah. Sampai 6 November, Satgas telah melaksanakan pengawasan total lebih dari 5.000 kegiatan dengan rerata harian mencapai lebih dari 800 titik di 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota
"Jadi insya Allah tahun ini kita hampir pasti tidak ada impor. Sampai detik ini tidak ada impor. Saya yakin satu bulan ke depan insya Allah tidak ada impor beras," pungkas Mentan/Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman
Apresiasi pun turut datang dari Presiden Prabowo Subianto. Kepala Negara mengatakan urusan pangan pokok strategis Indonesia sudah aman dan akan terus dilanjutkan
"Alhamdulillah, dengan cepat pemerintah yang saya pimpin, tim yang membantu saya berhasil. Kita produksi pangan tertinggi. Cadangan pangan kita sekarang terbesar," kata Presiden Prabowo saat memberikan sambutan peresmian Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta (4/11/2025) lalu.(*)
Related News
Wall Street Menyala, IHSG Uji Level 8.440
Overbought, Profit Taking Pojokkan IHSG
IHSG Rawan Koreksi, Borong Saham BREN, ENRG, dan COIN
IHSG Tergelincir ke Level 8.381 di Awal Pekan
Pemerintah Tekan Impor USD1,4 Miliar dari Pabrik Baru Ethylene
IdScore Rilis EAGLE, Sistem Baru untuk Cek Data Kredit Pembiayaan





