EmitenNews.com - Dalam lawatan ke Jerman 26-27 Mei 2022 Menteri ESDM Arifin Tasrif melakukan pertemuan dengan perwakilan asosiasi dan bisnis sektor energi Jerman. Diantaranya dengan CEO dua perusahaan besar asal Jerman, Siemens Energy dan HMS Bergbau AG.
Pertemuan berlangsung di sela pertemuan G7 Climate, Energy and Environment Ministers. Ikut mendampingi Menteri ESDM, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana dan Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, mengungkapkan pertemuan dengan Bos Siemens Energy itu berlangsung pada 27 Mei 2022.
"Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya pada akhir Maret yang lalu, berdiskusi mengenai tindak lanjut pembahasan kerja sama Siemens dengan Pertamina Power dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia," ujarnya di Jakarta Sabtu (28/5).
Pada pertemuan tersebut, Menteri ESDM mengungkapkan bahwa Indonesia terus mendorong investasi di bidang energi terbarukan dan berkomitmen dalam mencapai Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat lagi.
Pada 2030 di Indonesia target penambahan pembangkit hanya dari sumber EBT, termasuk hidrogen akan didorong ke depannya, hingga di 2060 suplai listrik di Indonesia sepenuhnya akan disokong EBT.
Kolaborasi dengan Siemens dibutuhkan untuk mendukung pengembangan teknologi PLTS, smart grid, energy storage, teknologi pengembangan hidrogen, hingga kendaraan listrik.
Menteri ESDM juga menyampaikan apresiasi kepada Siemens dan menantikan partisipasi Siemens Energy dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
"Diharapkan Nota Kesepahaman antara Siemens dengan Pertamina Power dapat ditandatangani pada saat momentum G20 Energy Transition Ministerial Meeting di Bali bulan September mendatang," lanjut Agung.
Siemens Energy juga menyampaikan ketertarikannya untuk mendukung pengembangan sektor energi di IKN. Siemens Energy sebelumnya memiliki pengalaman untuk pengembangan kota baru di Mesir. Tidak hanya dalam hal pengembangan sektor energi khususnya energi terbarukan, namun juga pengembangan fasilitas pendidikan dan fasilitas bagi peningkatan kapasitas SDM pendukung.
Di kesempatan terpisah, pihak Jerman mengungkapkan keinginannya untuk kerja sama suplai batubara dari Indonesia pada pertemuan antara Menteri ESDM dengan CEO Asosiasi Perusahaan Batubara di Jerman (VDKI) dan juga CEO HMS Bergbau AG, Lars Schernkau, bertempat di Hotel Palace Berlin, Jumat (27/5) waktu setempat.
"Pada pertemuan tersebut disampaikan bahwa 50 persen dari suplai batubara Jerman berasal dari Rusia, dan dengan perkembangan situasi saat ini Jerman ingin mengembangkan kerja sama suplai batubara dari Indonesia," ungkap Agung.
Menteri ESDM juga meminta kiranya VDKI juga bisa berkoordinasi dengan asosiasi perusahaan serupa di kawasan Eropa, termasuk memastikan ketersediaan fasilitas pelabuhan, serta terms and conditions untuk kontrak tersebut.(fj)
Related News
Mobil Baru Mahal,Gaikindo Ungkap Yang Bekas Penjualannya Meningkat
Distribusi Reksa Dana MONI II Kelas Income 2, Bank DBS Kolaborasi MAMI
IFG Gelar Research Dissemination 2024, Hadirkan Dosen Sejumlah PT
Sampai 19 November Rupiah Melemah 0,84 Persen dari Bulan Sebelumnya
BI Kerahkan Empat Instrumen untuk Jaga Stabilitas Rupiah
Membaik, Neraca Pembayaran Indonesia Triwulan II Surplus USD5,9 Miliar