EmitenNews.com - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Menthobi Karyatama Raya Tbk. (MKTR) menyetujui pembagian dividen tunai kepada pemegang saham perseroan. Emiten perkebunan sawit ini siap membagikan Rp18,2 miliar dari laba bersih.

Dalam risalah RUPS Tahunan, yang dikutip Jumat (2/5/2025), manajemen MKTR menyebutkan bahwa Perseroan telah menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2024, yaitu Rp52.036.897.000. 

Sebesar Rp10.407.379.400 disisihkan sebagai cadangan wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Kemudian, sebesar Rp18.212.913.950 digunakan sebagai dividen tunai yang dibagikan kepada pemegang saham. Sisanya Rp23.416.603.650 sebagai cadangan lainnya.

"Dalam Rapat telah menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp18.212.913.950 kepada pemegang saham yang akan dibayarkan sebagai dividen tunai final," tulis Manajemen KMTR.

RUPST tersebut telah dihadiri oleh Pemegang Saham atau kuasanya sejumlah 11.580.737.185 lembar saham. 

Itu berarti mewakili 96,0866% dari 12.052.399.922 lembar saham yang merupakan seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, berdasarkan Daftar Hadir Pemegang Saham RUPST yang dikeluarkan Rabu (30/4/2025).

Sebelumnya, di sela RUPST itu, Komisaris Menthobi Karyatama Raya (MKTR), Nadhif Kasyvilla mengungkapkan, pihaknya terus memperkuat peran sebagai perusahaan menerapkan best practices agriculture, dan semangat keberlanjutan (sustainability) dengan mendirikan fasilitas produksi Biomass EFB Pellet. 

Inisiatif berupa penciptaan bahan bakar alternatif ramah lingkungan dengan bahan baku tandan kosong (tankos) kelapa sawit itu, dilakukan untuk mewujudkan green industry sekaligus mendukung transisi energi hijau menuju Net Zero Emission.

Perseroan tengah menjalankan tahap awal pembangunan fasilitas produksi terbaru Biomass EFB Pellet, dan dijadwal commissioning jelang akhir 2025. Itu tindak lanjut dari pendirian mini plant dengan kapasitas produksi 2 ton per hari pada 2024. 

Dari produksi secara terbatas pada tahun lalu, perseroan mampu menghasilkan produk Biomass EFB Pellet kualitas tinggi dengan kalori tinggi, rendah potasium, dan klorin sehingga aman untuk kebutuhan bahan bakar industri. 

Pemanfaatan Biomass EFB Pellet berbahan baku tankos dari perseroan itu, terutama untuk PLTU akan meningkatkan porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) sehingga mendukung PLN menargetkan konversi 52 PLTU menjadi co-firing biomassa mulai 2025. EFB Pellet MKTR rendah kalium & klorin memenuhi spesifikasi tanpa proses pretreatment mahal, memberi keunggulan biaya di atas pelet kayu impor.

”Pengolahan produk samping kelapa sawit yaitu tankos menjadi EFB Pellet ini merupakan bentuk konsistensi MKTR dalam melakukan inovasi berkontribusi positif bagi industri, dan mendorong pengembangan transisi energi hijau Indonesia,” tutur Nadhif Kasyvilla, Komisaris MKTR. ***