EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum bisa keluar jebakan zona merah. Secara teknikal kembali break out support lower bollinger bands mengiringi momentum bearish indikator RSI dan stochastic. Karena itu, Indeks akan mencoba berayun pada level support 6.060, dan resistance 6.180.


Sejumlah saham dapat dicermati secara teknikal antara lain Astra Agro Lestari (AALI), Adaro Energy (ADRO), AKR Corporindo (AKRA), HM Sampoerna (HMSP), Vale Indonesia (INCO), Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), Jasa Marga (JSMR), dan Sarana Menara Nusantara (TOWR).


Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia menyebut Indeks pada perdagangan Kamis (25/3), terpangkas 0,54 persen atau 33.26 poin ke level 6.122,88. ”Saham sektor keuangan ambruk 1,37 persen, properti ambles 1,25 persen, dan pertanian minus 1,21 persen menjadi penekan Indeks,” ucap Lanjar.


Saham Bank Central Asia (BBCA) terkoreksi 1,1 persen, Bank Rakyat Indonesia (BBRI) anjlok 1,1 persen, dan Bank Syariah Indonesia (BRIS) menukik 4,2 persen menjadi laggard pergerakan Indeks. Investor merespon proyeksi negatif pertumbuhan Gross domestic product (GDP) Indonesia kuartal pertama 2021.


Selanjutnya, penantian pelongaran dan strategi lanjutan pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi. Ekonomi Indonesia diperkirakan pulih pada kuartal kedua tahun 2021. Saat ini, investor mengantisipasi eksternalitas kegiatan ekonomi karena pelonggaran stimulus AS memicu lonjakan yield obligasi.


Sebelumnya, Indeks saham Jepang ditutup menguat. Indeks Nikkei naik 1,14 persen, dan TOPIX surplus 1,40 persen, Indeks Hang Seng minus 0,07 persen, dan CSI 300 turun 0,05 persen. Ekuitas berjangka AS naik menjadi pembalik optimisme investor.


Bursa Eropa berakhir dengan beragam. Indeks DAX 30 terdongkrak 0,08 persen menjadi 14.621,36 poin. Indeks CAC 40 bertambah 0,09 persen atau 5,12 poin menjadi 5.952,41 poin. Indeks FTSE 100 terpangkas 0,57 persen atau 38,06 poin menjadi 6.674,83 poin. Dan, indeks IBEX 35 terpental 0,41 persen atau 34,20 poin menjadi 8.409,50 poin.


Sentimen akhir pekan masih cukup pesimistis dengan pembatasan baru di Eropa. Itu menyebabkan volatifitas harga komoditas tambang energy maupun logam. (Rizki)