EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan kemarin menguat 0,21 persen menjadi 7.453. Secara teknikal, IHSG berada di atas MA50 di kisaran 7.440. Itu seiring dengan pembentukan long lower shadow.

Kemudian, diikuti pelebaran positive slope pada indikator MACD masih berlanjut. Kalau IHSG mampu bertahan di atas MA50, berpotensi mengalami penguatan lanjutan. So, sepanjang perdagangan Rabu, 11 Desember 2024, IHSG akan menguji resistance level 7.500. Pasar global mengantisipasi rilis data inflation rate Amerika Serikat (AS) edisi November 2024.

Pasar memperkirakan inflasi AS mengalami sedikit lonjakan ke posisi 2,7 persen Yoy dari periode Oktober 2024 di level 2,6 persen. Meski data inflasi AS menjauhi target inflasi The Fed 2 persen, namun berdasar jajak pendapat CME FedWatch Tool menunjukkan peluang pemangkasan suku bunga 25 bps Desember 2024 berada di angka 89,5 persen. 

Sementara Kawasan Eropa, rilis data ekonomi cenderung minim. Pasar regional mengantisipasi rilis data Producer Price Index (PPI) Jepang periode November 2024, sebagai acuan untuk mengetahui tingkat inflasi dari sisi produsen. Pasar memprediksi data PPI stabil di level 3,4 persen YoY. 

Menilik data dan fakta tersebut, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Timah (TINS), Merdeka battery (MBMA), Harum Energy (HRUM0, J Resources (PSAB), Vale Indonesia (INCO), dan Indika Energy (INDY). (*)