EmitenNews.com -Informasi tentang keuangan sekarang ini lebih mudah dan cepat diperoleh. Sumbernya pun sangat banyak, apalagi media sosial banyak yang sering membahasnya, selain itu informasi dapat diperoleh juga dari teman ataupun keluarga. Sayangnya informasi yang diperoleh tidak semua akurat dan dapat diandalkan. Pada kenyataannya banyak mitos yang disebarluaskan dan kadang berbahaya tentang keuangan. Melihat hal tersebut, maka dalam artikel ini saya akan membahas beberapa hal yang dipercaya oleh gen Z sehingga dapat membuat Keputusan yang lebih cerdas.

  1. Cukup menabung saja.

Untuk mengamankan keuangan, banyak yang beranggapan cukup dengan menabung. Dengan menabung dianggap sudah cukup mengamankan masa depan keuangan. Menabung merupakan Langkah awal yang penting, meskipun kita tidak bisa hanya mengandalkan menabung saja. Uang yang disimpan dalam tabungan hanya menghasilkan bunga yang kecil, dan seringkali tidak mencukupi dalam mengimbangi inflasi. Inflasi akan mengurangi daya beli uang kita dari waktu ke waktu.  Jadi, meskipun kita mungkin merasa aman dengan menabung, uang kita sebenarnya kehilangan nilainya secara perlahan. Untuk mengatasi ini, penting bagi Gen Z untuk mulai mempertimbangkan investasi sejak dini. Berinvestasi dalam saham, obligasi, reksa dana, atau aset lainnya dapat memberikan potensi pengembalian yang lebih tinggi dan membantu melawan efek inflasi.

  1. Investasi Itu hanya untuk orang kaya

Mitos lainnya adalah bahwa investasi hanya bisa dilakukan oleh orang kaya saja. Padahal kini investasi dapat diakses oleh siapapun, dan tidak harus dengan modal besar. Kemajuan teknologi membantu gen Z untuk dapat memulai investasi dengan jumlah yang cukup terjangkau, karena banyak investasi yang dapat menjadi pilihan dan dapat dilakukan oleh pemula. Selain itu banyak aplikasi investasi yang dapat menjadi pilihan. Dalam investasi yang paling penting adalah memulainya, karena semakin lama kita berinvestasi maka semakin besar potensi kekayaannya bertumbuh.

  1. Punya utang itu aib

Kebanyakan orang beranggapan bahwa jika kita memiliki utang adalah buruk bahkan aib, padahal tidak semua utang itu buruk. Utang akan menjadi buruk jika utang itu tidak terkendali dan menyebabkan masalah yang serius, dan jika digunakan untuk konsumtif yang nilainya akan turun dari waktu ke waktu. Utang akan dikatakan baik jika dapat digunakan untuk meningkatkan nilai atau memperoleh asset. Sehingga sangat penting membahami perbedaan dalam menggunakan utang sebagai alat untuk mencapai tujuan keuangan kita, jangan sampai terjebak dalam lingkaran utang yang akan merugikan.

  1. Mengikuti  setiap tren keuangan

Sekarang ini banyak gen Z yang mudah mengikuti tren keuangan baru karena adanya informasi yang mudah. mereka merasa harus ikut serta dalam tren tersebut (fomo). Padahal mengikuti setiap tren tanpa melakukan riset yang cukup  dapat berisiko tinggi karena setiap investasi akan memiliki risiko yang berbeda, dan tentu saja tren keuangan tidak pasti akan cocok dengan semua orang, sehingga sebelum mengikuti tren keuangan  alangkah lebih baiknya melakukan riset dan mempertimbangkan toleransi risiko kita. 

  1. Pensiun masih Jauh, jadi tidak perlu dipikirkan sekarang

Banyak Gen Z yang berpikir bahwa pensiun adalah sesuatu yang masih sangat jauh di masa depan, sehingga mereka merasa tidak perlu memikirkannya sekarang. Ini adalah salah satu mitos yang paling merugikan. Semakin awal kita  mulai merencanakan pensiun, semakin baik keadaan keuangan kita di masa depan. Dengan menunda perencanaan pensiun berarti kita kehilangan peluang untuk memanfaatkan kekuatan bunga majemuk, di mana bunga yang diperoleh dari investasi kita juga menghasilkan bunga. Dengan memulai lebih awal, kita dapat menyisihkan jumlah yang lebih kecil setiap bulan dan masih mencapai tujuan pensiun yang diinginkan. Banyak alat keuangan yang dapat membantu kita  merencanakan pensiun, seperti dana pensiun swasta atau investasi jangka panjang. Mulailah mempertimbangkan opsi-opsi ini sedini mungkin agar kita dapat menikmati masa pensiun yang nyaman tanpa tekanan finansial.

  1. Penghasilan tinggi menjamin kekayaan

Selama memiliki pendapatan yang tinggi ini artinya kita pasti akan menjadi kaya, mitos inilah yang seringkali ada dalam pemikiran setiap orang. Pada kenyataannya kekayaan tidak hanya ditentukan oleh berapa besar kita punya penghasilan, tetapi bagaimana kita bisa mengelola penghasilan ini dengan baik.

Banyak orang dengan pendapatan tinggi tapi tetap harus berjuang secara finansial, karena gaya hidupnya yang juga mahal. Tetapi ada juga orang yang berpendapatan rata-rata tetapi bisa membangun kekayaan yang signifikan karena pintar mengelola keuangan, pengeluaran, menabung, dan investasi.

Kunci untuk membangun kekayaan adalah memiliki kebiasaan keuangan yang baik, seperti mengelola anggaran, menabung secara konsisten, dan berinvestasi dengan bijak, terlepas dari seberapa besar penghasilan kita.

  1. memprioritaskan pekerjaan tetap dan mengabaikan penghasilan ekstra

Pekerjaan tetap dianggap sebagai satu-satunya cara untuk mecapai stabilitas keuangan, dan orang mempercayai hal tersebut. Orang yang berangkat pagi pulang malam dianggap orang yang mencari penghasilan.

Namun, di era digital saat ini, Gen Z memiliki banyak peluang untuk menambah penghasilan mereka melalui pekerjaan sampingan (side hustle) atau bisnis online.

Memiliki sumber penghasilan tambahan selain dari pekerjaan utama dapat memberikan keamanan finansial yang lebih besar dan membantu kita mencapai tujuan keuangan lebih cepat. Selain itu, pekerjaan sampingan juga dapat menjadi jalan bagi kita untuk mengejar minat atau passion yang mungkin tidak terpenuhi di pekerjaan utama kita.

Memahami mitos-mitos keuangan yang sering kali dipercaya oleh banyak orang dapat membantu Gen Z menghindari kesalahan dalam mengelola keuangan mereka. Dengan informasi yang tepat dan kebiasaan keuangan yang sehat, generasi muda dapat membangun fondasi keuangan yang kuat dan mencapai tujuan finansial mereka dengan lebih efektif. Ingatlah bahwa pengetahuan adalah kunci, dan semakin banyak kita tahu tentang keuangan, semakin baik kita dalam mengambil keputusan yang akan mempengaruhi masa depan kita. Berlaku bijak dalam keuangan  terutama dalam bernvestasi adalah cara supaya kekayaan kita terus bertumbuh, sehingga dapat tercapai kebebasan finansial. Kebiasaan ini dapat dimulai dari bijak mengelola keuangan, mempunya perencanaan keuangan dan tidak mengikuti keinganan.

Perlu diingat juga bahwa sangat penting untuk selalu kritis dalam menghadapi berbagai mitos keuangan yang beredar. Kita harus memahami keuangan pribadi berdasarkan fakta, bukan asumsi atau pendapat yang keliru, dengan membedakan antara mitos dan kenyataan. Mari kita sama-sama pahami, agar terhindar dari kesalahan dalam mengambil Keputusan khususnya keuangan. Persiapkan masa depan yang gemilang melalui perencanaan yang cemerlang.