EmitenNews.com - Ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, saat ini tetap terjaga baik dari sisi permodalan maupun likuiditas. Hal ini tampak dari laporan Bank Indonesia permodalan perbankan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio / CAR) Juli 2022 tetap tinggi sebesar 24,86%.
Seiring dengan kuatnya permodalan, risiko tetap terkendali yang tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) pada Juli 2022 yang tercatat 2,90% (bruto) dan 0,82% (neto).
Likuiditas perbankan pada Agustus 2022 juga tetap terjaga didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,77% (yoy), meskipun lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada Juli 2022 sebesar 8,59%.
"Perlambatan DPK dikontribusikan oleh peningkatan konsumsi masyarakat, belanja modal korporasi, dan preferensi penempatan dana pada aset keuangan lain yang terindikasi dari nilai kepemilikan surat berharga negara (SBN)," tulis Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangan persnya.
Hasil simulasi Bank Indonesia juga menunjukkan bahwa ketahanan perbankan masih terjaga. Namun, menurut Erwin, sejumlah faktor risiko, baik dari sisi kondisi makroekonomi domestik maupun gejolak eksternal, tetap perlu diwaspadai potensi dampaknya pada laju pemulihan intermediasi ke depan.(fj)
Related News
Posisi Uang Beredar Maret 2024 Sebesar Rp8.888,4 Triliun
Harga Emas Antam Bertahan di Level Rp1.319.000 per Gram
Catat! Pemerintah Pastikan tidak akan Buka Opsi Impor Bawang Merah
Masuk Indeks LQ45, Saham AMMN dan ISAT Melambung
Rupiah Melemah 5,07 Persen Hingga 23 April 2024
Harga Emas Antam Hari ini Turun Tipis Rp1.000 per Gram