EmitenNews.com - Bank Syariah Indonesia alias BSI (BRIS) per 30 September 2025 mengemas laba bersih Rp5,56 triliun. Tumbuh tipis 9 persen dari periode sama tahun lalu sejumlah Rp5,1 triliun. Alhasil, laba per saham dasar dan dilusian menjadi Rp120,72 dari sebelumnya Rp110,72. 

Pendapatan dari jual beli Rp10,94 triliun, surplus dari Rp9,87 triliun. Pendapatan dari bagi hasil Rp7,45 triliun, naik dari Rp5,76 triliun. Pendapatan dari ijarah Rp69,27 miliar, susut dari Rp142,63 miliar. Pendapatan usaha utama lainnya Rp2,57 triliun, turun dari Rp2,68 triliun. Hak pihak ketiga atas bagi hasil Rp6,89 triliun, bengkak dari Rp5,83 triliun. 

Hak bagi hasil milik bank Rp14,14 triliun, melejit dari Rp12,63 triliun. Pendapatan imbalan jasa perbankan Rp3,06 triliun, naik dari Rp2,45 triliun. Keuntungan investasi surat berharga Rp743,93 miliar, naik dari Rp575,93 miliar. Pendapatan lainnya Rp969,46 miliar, naik dari Rp948,43 miliar. Total pendapatan usaha lainnya Rp4,78 triliun, naik dari Rp3,98 triliun. 

Beban gaji dan tunjangan Rp3,86 triliun, bengkak dari Rp3,67 triliun. Beban umum dan administrasi Rp5,77 triliun, naik dari Rp4,37 triliun. Bonus wadiah Rp465 juta, naik dari Rp435 juta. Lain-lain Rp40,91 miliar, bengkak dari Rp37,9 miliar. Beban cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan nonproduktif Rp1,87 triliun, naik dari Rp1,74 triliun. 

Laba usaha Rp7,36 triliun, naik dari Rp6,77 triliun. Jumlah ekuitas Rp49,84 triliun, melejit dari akhir tahun sebelumnya Rp45,04 triliun. Total dana syirkah temporer Rp278,49 triliun, menanjak dari Rp257,92 triliun. Jumlah liabilitas Rp88,22 triliun, menciut dari Rp105,64 triliun. Total aset Rp416,56 triliun, naik dari akhir tahun lalu Rp408,61 triliun. (*)