EmitenNews.com - Nasib kurang baik masih terus menggandrungi PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU). Setelah terjerembab dalam gugatan PKPU, kini emiten papan pengembangan tersebut masuk dalam efek bersifat ekuitas dalam pemantauan khusus Bursa Efek Indonesia (BEI).


Merujuk pada pengumuman BEI, Rabu (26/1/2022) disebutkan bahwa, dengan ini Bursa mengumumkan Efek Bersifat Ekuitas Dalam Pemantauan Khusus PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) sesuai dengan surat No. Peng-PK-00003/BEI.LPP/01-2022, perubahan ini mulai efektif pada tanggal 27 Januari 2022, tulis Saptono Adi Junarso Kepala Divisi LPP BEI.


Adapun Sidomulyo Selaras (SDMU) masuk kedalam Kriteria Efek Dalam Pemantauan Khusus dengan notasi yang kedelapan yaitu dalam kondisi dimohonkan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) atau dimohonkan pailit.


Seperti diketahui bahwa, SDMU sedang menghadapi gugatan PKPU di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat (Jakpus). Penggugat PKPU itu, Jati Sejati Investment Limited. 


Nah, gugatan PKPU atas Sidomulyo Selaras itu, didaftarkan Senin (24/1) dengan nomor perkara 15/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN Niaga Jkt.Pst. JSI mendesak Pengadilan Niaga pada PN Jakpus memberi PKPU terhadap Sidomulyo Selaras selama 45 hari, menunjuk, dan mengangkat Hakim Pengadilan Niaga sebagai hakim pengawas mengnai gugatan pemohon, dan memerintahkan pengurus Sidomulyo menghadiri sidang dalam 45 hari sejak putusan PKPU dibacakan.


JSI beralamat di New Horizon Building Suite 105,3 o Miles Philip SW Goldson Highway, Belize City, Belize, California, Amerika Serikat. Perusahaan itu, mengklaim mengelola investasi sejumlah perusahaan, bekerja sama dengan beberapa penasihat keuangan, dan hukum di Asia Tenggara.


Adapun sebagai tambahan informasi, Aksi jual melanda saham Sidomulyo Selaras (SDMU). Terkini, Trijanto Santoso melepas 500 ribu lembar pada harga Rp85 per lembar. Menyusul aksi itu, sebagai direktur, Trijanto mendapat dana Rp42,5 juta. Transaksi itu, telah dilakukan pada 6 Desember 2021.


Sebelumnya, Direktur Sidomulyo Selaras, Erwin Hardiyanto Tedjo telah melepas kepemilikan sama pada 26 Desember 2021. Erwin menjual 1.562.500 lembar pada harga Rp85 per saham. Dengan transaksi itu, Erwin mendapat dana sekitar Rp132,8 juta.