EmitenNews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa nilai impor Indonesia Juni 2022 mencapai USD21,00 miliar. Naik 12,87 persen dibandingkan Mei 2022 atau naik 21,98 persen dibandingkan Juni 2021.
Impor migas Juni 2022 senilai USD3,67 miliar, naik 9,52 persen dibandingkan Mei 2022 atau naik 59,84 persen dibandingkan Juni 2021.
BPS mencatat impor nonmigas Juni 2022 senilai USD17,33 miliar, naik 13,60 persen dibandingkan Mei 2022 atau naik 16,15 persen dibandingkan Juni 2021.
Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar Juni 2022 dibandingkan Mei 2022 adalah mesin/peralatan mekanis dan bagiannya USD611,5 juta (27,99 persen). Sedangkan penurunan terbesar adalah gula dan kembang gula USD152,8 juta (39,57 persen).
BPS menjelaskan ada tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari.Juni 2022 adalah Tiongkok USD32,08 miliar (33,17 persen), Jepang USD8,35 miliar (8,63 persen), dan Thailand USD5,83 miliar (6,03 persen). Impor nonmigas dari ASEAN USD16,82 miliar (17,39 persen) dan Uni Eropa USD5,49 miliar (5,67 persen).
Adapun menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari-Juni 2022 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada barang konsumsi USD712,9 juta (8,11 persen), bahan baku/penolong USD21.010,9 juta (30,41 persen), dan barang modal USD3.418,4 juta (25,98 persen).
Dengan demikian Neraca perdagangan Indonesia Juni 2022 mengalami surplus USD5,09 miliar terutama berasal dari sektor nonmigas USD7,23 miliar, namun tereduksi oleh defisit sektor migas senilai USD2,14 miliar.(fj)
Related News
Penjualan Properti Residensial Tumbuh 31,16 Persen di Triwulan I
Harga Emas Antam Putar Balik; Hari ini Turun Rp11.000 per Gram
Gelar Pertemuan Bisnis, OJK Kepri Tingkatkan Indeks Literasi Keuangan
Belanja Pendidikan Tahun ini Masih yang Terbesar, 20 Persen dari APBN
Utang LN Swasta Juga Turun, Terbesar dari Sektor Industri Pengolahan
Surplus Neraca Perdagangan Indonesia April 2024 Susut USD1,03 Miliar