Neraca Perdagangan Kendaraan Niaga Hingga Maret Defisit Rp9,7T

Neraca perdagangan kendaraan niaga pada bulan Januari hingga Maret 2025, masih mengalami defisit USD608,7 juta atau senilai Rp9,7 triliun.
EmitenNews.com - Neraca perdagangan kendaraan niaga pada bulan Januari hingga Maret 2025, masih mengalami defisit USD608,7 juta atau senilai Rp9,7 triliun. Sebab, ekspor kendaraan niaga tercatat sebesar USD75,5 juta, sedangkan impornya mencapai USD684,2 juta.
Karena itu, menurut Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, langkah peningkatan nilai tingkat komponen dalam negeri atau TKDN, khususnya pada industri kendaraan niaga, merupakan langkah strategis dalam upaya menjawab tantangan terhadap tingginya impor pada kendaraan komersial.
Karenanya ia menyambut positif langkah PT Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (PT DCVMI) membangun pabrik barunya di Indonesia. Selain itu juga apresiasi ditujukan kepada Daimler Truck AG yang telah memberikan kepercayaan kepada Indonesia sebagai salah satu basis produksi bus dan truk Mercedes-Benz di Asia.
"Orientasi pembangunan pabrik baru ini sangat relevan merespons tantangan defisit perdagangan kendaraan niaga nasional," kata Menperin ketika meresmikan pabrik baru PT DCVMI di Kawasan Industri Delta Silicon 8, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (10/6)
Pihaknya mencatat komitmen produsen otomotif asal Jerman ini yang akan mengoptimalkan fasilitas pabrik baru ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga untuk meningkatkan ekspor kendaraan komersial ke berbagai negara.
"Kami juga menyambut baik komitmen PT DCMVI untuk mengembangkan rantai pasok lokal dan menciptakan lapangan kerja yang seluas-luasnya melalui pembangunan pabrik baru ini,” pungkas Menperin.(*)
Related News

Putra Eks Wapres Try Sutrisno Perkuat Jajaran Direksi MIND ID

Kedepankan Bisnis Berkelanjutan, Banyak Emiten Raih Apresiasi CSR

Sukses Genjot Produksi Beras dan Jagung, Mentan Kini Benahi Tebu

IKK di Level 117,5; Konsumen Masih Optimis dengan Kondisi Ekonomi

Menko AHY Ungkap Lima Prioritas Utama Pembangunan Infrastruktur

Kewajiban Neto Investasi Internasional Indonesia Turun USD21,2 Miliar