EmitenNews.com - Perdagangan dua pekan terakhir sangat fluktuatif. Berdasar data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20-24 Desember 2021, tidak ada yang bisa dibanggakan. Praktis, hanya investor asing yang masih melakukan akumulasi beli. Selebihnya, menyedihkan.


Taruh misalnya, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) bursa, nyungsep 16,01 persen menjadi Rp10,520 triliun dari pekan lalu Rp12,525 triliun. Hasil itu, mengulang memori kelabu pekan sebelumnya. Tepatnya, periode 13-17 Desember 2021, rata-rata nilai transaksi harian bursa anjlok 16,67 persen menjadi Rp12,525 triliun dari pekan sebelumnya Rp15,030 triliun. Artinya, rata-rata nilai transaksi hari dua pekan terakhir terkuras 30 persen.  


Selanjutnya, rata-rata volume transaksi harian bursa turun 0,18 persen menjadi 23,360 miliar saham dari pekan lalu 23,403 miliar saham. Edisi 13-17 Desember 2021, rata-rata volume transaksi harian bursa ambles 8,79 persen menjadi 23,403 miliar saham dari pekan sebelumnya 25,657 miliar saham.


Kapitalisasi pasar tereduksi 0,57 persen menjadi Rp8.231,797 triliun dari pekan sebelumnya Rp8.278,743 triliun. Pekan sebelumnya, kapitalisasi pasar menukik 0,72 persen menjadi Rp8.278,743 triliun dari pekan sebelumnya Rp8.338,964 triliun. 


Kemudian rata-rata frekuensi harian bursa melepuh 4,55 persen menjadi 1.250.237 kali transaksi dari pekan sebelumnya 1.309.827 kali transaksi. Pada pekan sebelumnya, rata-rata frekuensi transaksi bursa merosot 0,94 persen menjadi 1.309.827 transaksi dari pekan sebelumnya 1.322.238 transaksi. 


Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (24/12) ditutup menguat 6.562,900. Namun, sepekan IHSG menukik 0,59 persen dari pekan sebelumnya di posisi 6.601,932. Periode 13-17 Desember 2021, IHSG terkoreksi 0,77 persen menjadi 6.601,932 dari pekan sebelumnya 6.652,922.  


Dan, investor asing pada Jumat (24/12) mencatat nilai beli bersih Rp205,53 miliar, dan sepanjang tahun 2021 investor bule mentabulasi beli bersih Rp37,477 triliun. (*)