EmitenNews.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai Indonesia telah menavigasi pandemi dengan cukup baik. Kemajuan pemulihan ekonomi Indonesia juga terus berjalan dengan baik dan kembali tumbuh positif, meski sempat terkontraksi pada tahun 2020.


Pandemi Covid-19 juga menjadi katalis transformasi digital. "Nilai Gross Merchandise Value (GMV) ekonomi internet Indonesia pada tahun 2025 diprediksi akan mencapai nilai USD146 miliar, dibandingkan dengan tahun 2021 sebesar US$70 miliar," kata Menko Perekonomian pada acara “Talkshow on Political, Economic, and Social Transformation in Indonesia in the Post-Pandemic Period”, yang diselenggarakan Harvard Club of Indonesia secara virtual, Rabu (16/03).


Airlangga menyebut saat ini 98% pedagang digital telah menerima pembayaran digital, 59% di antaranya mengadopsi solusi pinjaman digital, dan 69% mengharapkan untuk meningkatkan penggunaan alat pemasaran.


Dukungan dalam pengembangan ekosistem ekonomi digital untuk mendorong produktivitas masyarakat juga akan terus dilakukan seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Kartu Prakerja sehingga mendukung pengembangan digital talent dan digitalisasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).


"Salah satu prioritas Pemerintah adalah mendukung UMKM dan menciptakan wirausahawan di Indonesia yang akan mencapai sekitar 5%," paparnya. Saat ini Indonesia hanya memiliki wirausahawan sebanyak 3,47% dari jumlah penduduk.


Airlangga menilai peran generasi muda akan menjadi sangat penting. Di masa depan diharapkan akan semakin banyak tercipta pengusaha muda yang akan memimpin perekonomian negara, mengingat Indonesia memiliki potensi besar dalam melahirkan wirausahawan dengan ekonomi domestik yang terus bertumbuh.


Untuk tahun 2022, Pemerintah telah menargetkan ekonomi Indonesia untuk tumbuh sebesar 5,2% (yoy), sejalan dengan prediksi dari berbagai lembaga internasional. Pemerintah juga akan tetap mencermati risiko yang berasal dari global maupun domestik, salah satunya terkait konflik geopolitik Rusia dan Ukraina yang menyebabkan disrupsi supply chain.


Efektivitas pengendalian pandemi tetap menjadi kunci untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi. Selain itu, ketepatan respons kebijakan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja juga akan memiliki peran krusial untuk memastikan ekonomi Indonesia dapat bangkit dari pandemi Covid-19.(fj)