EmitenNews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat dibuka turun di tengah meningkatnya inflasi produsen Amerika Serikat (AS) November 2024.

Pada awal perdagangan Jumat, rupiah turun Rp15.984 dari sebelumnya sebesar Rpp15.945 per dolar AS.

"Data inflasi produsen AS bulan November year on year yang dirilis semalam menunjukkan kenaikan 3 persen, melebihi bulan sebelumnya yang mengalami kenaikan 2,6 persen,. kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra di Jakarta, Jumat (13/12).

Menurut dia, inflasi AS yang masih belum stabil turun tersebut menaikkan peluang suku bunga acuan AS bakal sulit turun tahun depan.

Ariston menuturkan indeks dolar AS melejit naik ke atas area 107 pagi ini, dibanding pagi kemarin masih di sekitar 106,50.

Selain itu, ketegangan di Timur Tengah yang meningkat juga menjaga posisi dolar AS tetap kuat dibandingkan nilai tukar lainnya.

"Pagi ini terlihat nilai tukar regional bergerak melemah terhadap dolar AS dan rupiah juga berpeluang melemah lagi hari ini," ujarnya.

Ia menuturkan, peluang pelemahan rupiah ke arah Rp16.000 per dolar AS, dengan support di sekitar Rp15.900 per dolar AS hari ini.