EmitenNews.com - Nilai tukar atau kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa (15/8) pagi melemah 0,118 persen atau 18 poin menjadi Rp15.335 per dolar AS. Sehari sebelumnya rupiah bertengger di angka Rp15.317 per dolar AS pada Senin (14/8).


Analis Pasar Mata Uang Lukman Leong menyebut pelemahan rupiah hari ini terutama dipengaruhi penguatan dolar Amerika Serikat (AS) oleh ekspektasi menjelang rilis data penjualan ritel AS yang diperkirakan tumbuh 0,4 persen. Selain itu, data-data dari ekonomi China yang baru dirilis jauh lebih lemah dari perkiraan.


"Data dari China adalah produksi industri naik 3,7 persen dengan perkiraan 4,4 persen dan penjualan ritel naik 2,5 persen dengan perkiraan 4,5 persen," ujarnya.


Lebih lanjut, investor juga disebut menantikan data perdagangan Indonesia pada siang hari ini yang diperkirakan kembali menunjukkan penurunan pada ekspor dan impor.


Apabila data perdagangan Indonesia lebih baik dari perkiraan, ucapnya, mungkin bisa menahan pelemahan rupiah. Namun, untuk saat ini rupiah diprediksi masih akan lemah.


"(Di samping itu), rupiah akan didukung oleh intervensi aktif dari Bank Indonesia," ungkap Lukman.(*)