EmitenNews.com - Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di SMA Pertiwi, Ambon, Jumat (10/5/2024). Sosialisasi empat pilar yang terdiri atas Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945, bagian dari tugas para wakil rakyat.

"Sudah menjadi tugas dan kewajiban kami selaku anggota DPD/MPR RI memberikan pemahaman kepada masyarakat. Serta mengajak kepada masyarakat agar nilai-nilai empat pilar harus bisa dijalankan dan diterapkan," ujar Nono Sampono.

Nono Sampono menekankan pentingnya menjaga harmonisasi, kerukunan antarsiswa dan antarumat beragama, khususnya di SMA Pertiwi, Ambon, Maluku. Ia berharap pemahaman empat pilar jangan hanya di ruang kelas, melainkan harus ditularkan kepada masyarakat untuk memberikan pemahaman konsep landasan empat pilar MPR RI dalam berbangsa dan bernegara sekaligus merawat kerukunan dalam kehidupan.

Jika masyarakat menjalankan atau menerapkan empat pilar maka akan tercipta kerukunan dan keharmonisan yang selalu terjaga dengan baik. Makna harmoni dalam keberagaman adalah memiliki rasa toleransi pada setiap perbedaan agama, budaya, adat, dan lain-lain. Saling menerima dan menghargai, sehingga tercipta harmonisasi dalam perbedaan di masyarakat.

Harmonisasi dalam kehidupan masyarakat sangat penting untuk menghindari terjadinya konflik, yang dapat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam harmoni kehidupan masyarakat, benar-benar perlu dikembangkan sikap toleransi. Sikap ini diperlukan agar masyarakat bisa saling menghormati dan saling menghargai perbedaan yang ada. 

“Tidak saling merendahkan dan menghina kebudayaan yang satu dengan yang lain, serta bisa hidup berdampingan dengan masyarakat yang berbeda-beda suku, agama, dan ras,” jelasnya.

Tanpa adanya toleransi dan kerja sama kerukunan tidak mungkin terwujud

Tak lupa, Nono Sampono mengajak semua siswa dan guru untuk menggugah semangat persaudaraan dan persatuan, serta menyebarluaskan nilai-nilai kebajikan dimulai dari lingkungan sekolah. Tanpa toleransi dan kerja sama yang baik antarsiswa dan guru, kerukunan di sekolah tidak mungkin terwujud. Karena itu empat pilar merupakan sarana yang menjadi payung bersama bagi seluruh warga negara dalam menjalin kerukunan antarumat beragama dalam lingkup lebih luas. 

Nono Sampono juga berpesan agar melalui sosialisasi, peserta semakin sadar sebagai warga negara punya kewajiban untuk terus meningkatkan potensi diri, sehingga mampu berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan negara. Ia mengajak para siswa meningkatkan potensi diri dan memberikan kontribusi dalam kehidupan sehari hari, sekecil apa pun kontribusi kita bagi lingkungan sangat berharga bagi negara.

Dengan komitmen kuat itu, seharusnya tidak perlu lagi mempersoalkan perbedaan suku, agama, ras, dan golongan (SARA). Setiap individu harus terus bahu membahu untuk membendung sikap intoleransi yang dapat mengikis persatuan dan kesatuan kita kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila tidak hanya berhenti dalam wacana semata. Melainkan harus menjadi gaya hidup dan semangat seluruh warga negara. 

Salah satu dari empat pilar itu adalah Pancasila. Ini adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia, pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945. Artinya, Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri.

Kegiatan sosialisasi 4 pilar, salah satu upaya untuk membangun harmonisasi di kalangan pelajar dan generasi muda yang ada di Kota Ambon, untuk selalu merawat semangat keberagaman, dan menjunjung tinggi perdamaian dan anti kekerasan, serta memiliki toleransi yang tinggi antar-umat beragama, hidup rukun bersama, hidup berdampingan, dan selalu bisa menghargai sesamanya.

“Semoga kita, khususnya siswa SMA Pertiwi Ambon, mampu menjaga toleransi dan eksistensi dalam beragama. Lebih dari itu semoga kita dapat menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan memulihkan kembali kehidupan berbangsa dan bernegara, kerukunan dalam beragama, suku, golongan dan ras dalam bingkai NKRI,” pungkas Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono. ***