EmitenNews.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memandang perlu adanya dana perlindungan investor produk investasi urun dana atau Securities Crowfunding (SCF).
Menurut Kepala Departemen Perizinan Pasar Modal Otoritas Jasa keuangan(OJK), Lutfi Zain Fuady menjelaskan rancangan perlindungan dana investor urun dana sebagai turunan Undang-undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan( UU P2SK).
“Dalam UU P2SK membuka peluang SIPF ( Securities Investor Protection Fund) meng-cover kerugian dari investor SCF,” kata dia di Jakarta, Jumat(29/12/2023).
Ia melanjutkan, amanat dari UU P2SK itu dapat dijalankan setelah diatur lebih lanjut dalam Peraturan OJK.
“Nantinya investor SCF yang dilindungi bisa yang investor surat utang maupun yang ekuitas,” terang dia.
Untuk diketahui, PT Penyelenggara Program Perlindungan Investor Efek Indonesia atau Securities Investor Protection Fund (SIPF) mengalami peningkatan, terlihat dari Dana Perlindungan Pemodal (DPP) per November 2023 telah mencapai Rp298,83 miliar atau naik 13,65 persen dibandingkan akhir tahun 2022. PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI) mencatatkan jumlah klien sebanyak 303 klien dan merupakan yang tertinggi sejak tahun 2017.
PHEI juga melakukan implementasi metodologi baru pada valuasi harga pasar wajar EBUS, implementasi valuasi harga pasar wajar saham tidak likuid, serta peluncuran e-IBMD pada tanggal 18 Desember 2023 lalu.
Related News
Naik Rp275, HIP BBN Biodiesel Mei 2024 Dipatok Rp12.453 per Liter
Forum Bank Sentral Asia Timur Bahas Respon Tantangan Global
HIP BBN Bioetanol Bulan Mei 2024 Dipatok Rp14.528 per Liter
Menkop UKM Pastikan tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Rakyat
Kinerja Sektor Keuangan di Sulteng Tumbuh Positif, DPK Rp32,64 Triliun
Lelang SUN, Penawaran Rp50,19 Triliun, Pemerintah Serap Rp21,5 Triliun