EmitenNews.com - Produk boga bahari asal Indonesia dan berbagai olahannya menghasilkan potensi transaksi sebesar USD 2,71 juta atau sekitar Rp44,7 miliar dalam pameran Busan International Seafood and Fisheries Expo (BISFE) 2025. Pameran diselenggarakan pada 5—7 November 2025 di BEXCO Convention Center, Busan, Korea Selatan.

Potensi transaksi ini merefleksikan kesiapan produk boga bahari Indonesia untuk menembus pasar Negeri Ginseng.

“Capaian potensi transaksi produk boga bahari Indonesia pada BISFE 2025 sebesar USD 2,71 juta berasal dari penjajakan bisnis (business matching) dan ketertarikan pelaku usaha yang berkunjung ke Paviliun Indonesia. Produk yang menjadi primadona kali ini adalah bayi gurita (baby octopus) dan olahan tuna,” jelas Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Busan Husodo Kuncoro Yakti.

BISFE diselenggarakan oleh Korea Fishery Trade Association (KFTA), sebuah asosiasi yang menaungi pelaku usaha sektor perikanan dan merupakan yang terbesar di Korea Selatan. “Hasil BISFE 2025 menunjukkan kesiapan pelaku usaha Indonesia untuk memasuki pasar produk boga bahari dan olahannya di Korea Selatan,” tambah Wakil Kepala ITPC Busan Agung Budhianto.

Dalam BISFE 2025, Paviliun Indonesia menghadirkan lembaga budidaya boga bahariINTROSEA yang menaungi beberapa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); kemudian CV Kerbau Laut;Empat Berkah Milionere;Harta Samudera;Kalimantan Fishery;dan Bonafit Bamaraja Marine. Produk-produk yang ditawarkan adalah olahan rumput laut, cumi-cumi, bayi gurita, udang, dan tuna.

Tidak hanya mengikuti pameran, pada BISFE 2025inipara ekportir Indonesia juga menghadiribusiness matchingdengan importir dari Korea Selatan, baik saatpameran maupun di luar agenda pameran.

Artati dari INTROSEA mengapresiasi momentum untuk memasuki pasar Korea Selatan yang digerakkan ITPC Busan tersebut. Menurutnya, pameran kali ini telah membuka wawasan penting tentang pasar Korea Selatan serta peluang kolaborasi dengan pelaku industri boga bahari di Korea Selatan, khususnya rumput laut.

“Dengan dukungan dari ITPC Busan, BISFE 2025 telah membuka cakrawala masyarakat rumput laut Indonesia yang tergabung dalam INTROSEA. Kami mendapatkan banyak informasi tentang peluang pasar, kemajuan riset dan teknologi, serta peluang kolaborasi dengan parapihak di Korea Selatan,” ungkap Artarti.

Sekilas Perdagangan Indonesia-Korea SelatanPada Januari—September 2025, total perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan mencapai USD 13,33 miliar. Nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan adalah USD 7,28 miliar dan impor Indonesia dari Korea Selatan USD 6,06 miliar. Indonesia surplus terhadap KoreaSelatan sebesar USD 1,22 miliar.

Sementara itu, dari sisi perdagangan nonmigas, total perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan pada 2024 mencapai USD 17,75 miliar. Nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar USD 9,13 miliar, sedangkan nilai impor Indonesia dari Korea Selatan adalah USD 8,62 miliar.

Tren perdagangan nonmigas kedua negara meningkat dalam lima tahun terakhir (2020—2024) sebesar rata-rata 8,84 persen per tahun. Kemudian, tren nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan pada periode tersebut juga meningkat rata-rata 11,09 persen per tahun.(*)