EmitenNews.com - Terima kasih Veddriq Leonardo. Atlet asal Pontianak, Kalimantan Barat itu, meraih medali emas pertama buat Indonesia usai mengalahkan Wu Peng pada final nomor speed panjat tebing Olimpiade 2024 di Le Boruget Climbing Venue, Kamis (8/8/2024) sore WIB. Inilah medali kedua Indonesia di ajang bergengsi itu, setelah medali perunggu dari Gregoria Mariska Tunjung dari cabor badminton beberapa hari lalu.

Veddriq Leonardo menjadi penyumbang emas pertama bagi kontingen Indonesia di Olimpiade 2024 setelah tampil sebagai pemenang dalam cabang olahraga panjat tebing nomor speed putra.

Partai final mempertemukan Veddriq dengan Wu Peng. Veddriq pun menorehkan catatan waktu 4,75 detik atau lebih cepat 0,02 detik dibanding atlet asal China itu, dan memastikan emas pertama Indonesia.

Veddriq Leonardo menjadi satu-satunya harapan Tim Merah Putih meraih medali emas, setelah Gregoria menjadi satu-satunya atlet badminton yang meraih medali. 

Sebelumnya, harapan digantungkan ke olahraga panjat tebing dan angkat besi, setelah bulutangkis hanya memberikan medali perunggu.

Sayangnya, pada panjat tebing nomor speed putri, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Salsabillah gagal menorehkan medali. Desak tersingkir di perempat final, sedangkan Rajiah kalah di semifinal dan di babak perebutan peringkat ketiga.

Sementara itu, Eko Yuli yang naik panggung di angkat besi kelas 61 kilogram putra juga tidak bisa melanjutkan tradisi medali yang sudah dibukukan sejak 2008.

Karena itu, Veddriq Leonardo kemudian menjadi satu-satunya harapan Indonesia pada cabor panjat tebing nomor speed putra usai Rahmad Adi Mulyono gagal masuk babak delapan besar.

Pada babak perempat final, Veddriq mengalahkan atlet senior asal Prancis Bassa Mawem. Pada semifinal, giliran legenda panjat tebing Iran Reza Alipour yang tumbang di tangan atlet asal Pontianak itu.

Atlet Indonesia berusia 27 tahun itu sempat mendapat perlawanan sengit dari Ali Pour. Namun, Veddriq terus melesat, dan mengukir catatan waktu 4,78 detik. Ia mengungguli Ali Pour yang tersingkir di babak semifinal dengan catatan waktu 4,84 detik.

Nah, dalam partai final yang mempertemukan Veddriq dengan Wu Peng, Veddriq menunjukkan keperkasaannya. Ia menorehkan catatan waktu 4,75 detik atau lebih cepat 0,02 detik dibanding Peng dan memastikan emas pertama Indonesia.

Veddriq Leonardo memiliki modal penting dalam meraih emas Olimpiade 2024 yang sudah ditunjukkan dalam sesi kualifikasi dua hari sebelumnya. 

Menghadapi pertandingan-pertandingan penentuan medali, termasuk emas, Veddriq telah membukukan catatan waktu yang menjanjikan pada sesi kualifikasi. 

Dari tiga kali memanjat, Veddriq selalu bisa menembus catatan waktu berkisar 4 detik. Misalnya, dalam kualifikasi penentuan unggulan, Veddriq melesat dengan 4,79 detik dan 4,92 detik.

Catatan waktu 4,79 detik sempat menjadi rekor dunia sebelum dipecahkan Watson yang menorehkan 4,75 detik pada sesi eliminasi. Veddriq mengukir waktu 4,98 detik saat tampil di sesi eliminasi. ***