Optimistis Rebut Pangsa Pasar Furnitur Dunia, Ini Langkah Asmindo

Ilustrasi pelaku industri furnitur di Indonesia. dok.JIBI-Dwi Prasetya.
EmitenNews.com - Potensi pangsa pasar industri furnitur di dunia ternyata besar. Kalau Indonesia bisa merebut 1 persen saja, itu bisa menghasilkan pendapatan sebesar USD7 miliar, atau sekitar Rp112 triliun. Untuk merebut potensi pasar furnitur itu, Asmindo menempuh berbagai upaya.
Dalam keterangannya yang dikutip Jumat (24/5/2024), Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) Dedy Rochimat optimistis Indonesia dapat merebut 1 persen pangsa pasar mebel dunia ke depan.
Dalam acara Furniture Industry Gathering di Jakarta, Rabu (22/5/2024), Asmindo merilis data yang menunjukkan potensi pasar furnitur global diproyeksikan mencapai USD766 miliar (sekitar Rp12,26 kuadriliun) pada 2024.
"Asmindo tetap yakin dan optimistis Indonesia dapat merebut 1 persen pangsa pasar mebel dunia ke depan," tuturnya.
Untuk mencapai target tersebut, Asmindo terus berupaya mendorong peningkatan pasar domestik dan mancanegara melalui berbagai program.
Di pasar domestik, Asmindo bekerja sama (MoU) dengan PT Bina Karya untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dengan produk furnitur dan kerajinan anggota Asmindo yang mayoritas usaha kecil dan menengah (UKM).
Untuk meningkatkan pasar luar negeri, Asmindo terus mendorong pasar ekspor melalui berbagai pameran. Di antaranya, pameran furnitur dan interior Kofurn 2023 di Korea Selatan, Pameran Indeks Dubai 2024, dan Pameran Furniture dan Desain IFFINA.
Asmindo juga mengincar pasar Afrika, yang terdiri atas 54 negara dengan jumlah penduduk 1,8 miliar jiwa. ***
Related News

Dukung Diversifikasi Ekspor, LPEI Luncurkan Buku 'Road to Rotterdam'

Kontribusi Ekonomi Syariah Indonesia Masih di Bawah 10 Persen

Emas Terbukti Jadi Aset Stabil Saat Krisis dan untuk Simpan Nilai

Sejumlah Kebijakan Disiapkan untuk Jaga Pertumbuhan Tetap 5 Persen

Kurangi Porsi, INV Management Kini Kuasai 42,809 Persen Saham CYBR

Tak Hanya Minyak, Forel dan Terubuk di Natuna Berpotensi Gas 60 MMSCFD