EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengorbit zona merah pada perdagangan kemarin dengan melemah 1,56 persen ke level 7.140. Perosotan IHSG itu, didorong lonjakan yield treasury US, dan rupiah kembali terdepresiasi ke level Rp16.200.

Inflasi Amerika Serikat (AS) diperkirakan cenderung solid sehingga meningkatkan risiko suku bunga tinggi masih lama. Research Reliance Sekuritas menyebut secara teknikal, IHSG kembali membentuk candle bearish, dan gagal breakout dari MA60.

Sementara indicator stochastic dan MACD kembali membentuk death cross. Beberapa saham memiliki potensi naik untuk perdagangan hari ini yaitu: TINS, JPFA, BUMI, BMRI, MEDC, dan DSNG.

Sementara itu dari bursa AS, ketiga indeks kompak ditutup ditutup di zona merah di tengah yield treasury 10-Y US kembali mengalami kenaikan ke level 4,6 persen, dan pasar cenderung menanti rilis PCE inflasi US pada Jumat.

Pagi ini, bursa Asia menyusuri zona merah. Saat laporan ini ditulis, indeks Nikkei 225 anjlok 2,24 persen, dan Indeks Kospi terkikis 0,92 persen. Di sisi lain, IHSG berpotensi mixed cenderung koreksi di tengah ketidakpastian pasar global. IHSG akan bergerak pada rentang support 7.080, dan resistence 7.190.