EmitenNews.com - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada pagi ini, Selasa 6 Desember 2022 melemah di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed).
Pada pukul 10.06 WIB Rupiah melemah 28 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp15.490 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.462 per dolar AS.
"Ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan The Fed di pekan depan masih menjadi penopang dolar AS," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Pelaku pasar berekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin dan The Fed masih akan melakukan beberapa kali kebijakan hawkish pada 2023 mendatang.
Pada November indeks non-manufacturing PMI AS tercatat sebesar 56,5, naik dari 54,4 pada Oktober. Selain itu angka itu juga melampaui konsensus yang hanya mengharapkan angka 53,3.
Kenaikan indeks non-manufacturing PMI tersebut memberikan kekhawatiran pasar terhadap potensi kenaikan suku bunga acuan The Fed.
Investor juga menanti rilis data Indeks Harga Produsen (PPI) November pada Jumat (9/12). The Fed akan mencari konfirmasi bahwa inflasi turun kembali dari level rekor yang terlihat awal tahun ini. Hari ini pelaku pasar juga menantikan laporan neraca perdagangan AS malam nanti.(*)
Related News
Bapok Tak Kena, Menkeu Pastikan PPN 12 Persen Penuhi Asas Keadilan
Pendapatan Negara Hingga November Rp2.492,7 Triliun, Tumbuh 1,3 Persen
Harga Emas Antam Terus Melambung Rp14.000 per Gram
Wamen PKP, Investor Timur Tengah Siap Bangun 1 Juta Rumah Per Tahun
Menkeu Ungkap November 2024 APBN Defisit Rp401,8 Triliun
Penjualan Ritel Diprakirakan Meningkat, Terutama BBM dan Suku Cadang